Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

CUKAI KEDELI Nol Persen, Negara Diperkirakan Rugi Rp 350 Miliar

Recommended Posts

BOGOR: Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan seminar  bertema  Price Volatility of Soybean and Its Solution .

 

Inti pembahasan dalam seminar tersebut adalah bila kebijakan tarif  bea masuk kedelai impor nol persen akan merugikan negara hingga  Rp350 miliar.

 

“Bila setiap kilogram kedelai selama ini diambil bea-nya 5% atau sebesar Rp 350,- dikalikan 1 juta ton maka bayangkan saja kerugian yang diderita negara,” kata Wakil Menteri Pertanian  Dr. Rusman Heriawan dalam siaran pers IPB hari ini, Sabtu (11/8/2012).

 

Wamentan  menyayangkan bila kerugian negara tersebut tak sepadan dengan peningkatan laba yang diterima perajin berbasis kedelai seperti tempe, tahu dan kecap.

 

“Tentu akan lebih baik lagi bila dana Rp 350 milyar tersebut diberikan langsung kepada para petani atau membeli lahan pertanian. Mereka akan bersemangat menanam kedelai,” ujarnya.

 

Para petani lebih memilih menanam padi atau tanaman lain karena harga jualnya lebih tinggi. 

 

Pada tahun 1980-an, harga kedelai Rp 4.000 /kg, sedangkan padi Rp 2.000/kg. Harga kedelai dua kali harga padi. Hal ini mendorong petani bersemangat menanam kedelai. Namun sekarang harga beras premium Rp 10.000 dan kedelai Rp 5.000.

 

Dengan harga rendah seperti itu petani kian enggan menanam kedelai. Ini tentu sangat mempengaruhi stok kedelai dalam negeri. Tarif  bea cukai kedelai impor nol persen juga sangat menguntungkan produsen kedelai luar negeri khususnya Amerika.

 

“Pemerintah Amerika memberikan subsidi ekspor bagi petani mereka, sehingga biaya produksinya rendah. Ditambah dengan pengurangan bea masuk ini berarti mereka mendapat keuntungan ganda,” kata  Rusman. (sut) 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...