IHSG Diproyeksi Hijau Awali Pekan Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia menyatakan ada beberapa kebijakan yang akan diambil terkait defisit pada neraca transaksi berjalan.

 

Dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Jumat (10/8), bank sentral mengatakan ada empat langkah yang akan diambil setelah melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah. ”Rapat koordinasi tadi menyepakati sejumlah kebijakan agar penyesuaian defisit transaksi berjalan mengarah pada tingkat yang sustainable untuk mendukung perekonomian," ujar Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo dalam rilis tersebut, Jumat (10/8/2012).

 

Pertama, BI akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamental. Kedua, memperkuat operasi moneter untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian likuiditas. Selain itu, meski BI rate dipertahankan di level 5,75%, tapi koridor bawah operasi moneter dipersempit dengan menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin dari 3,75% menjadi 4%.

 

Ketiga, meningkatkan pendalaman pasar valuta asing (valas) termasuk melalui relaksasi ketentuan tenor forward non residen dari yang sebelumnya minimum 3 bulan menjadi minimum 1 minggu.

 

Keempat, kebijakan macroprudential melalui pengelolaan pertumbuhan kredit dengan memperkuat aturan loan to value (LTV). Termasuk rencana penerapan regulasi serupa untuk industri keuangan berbasis syariah dan larangan pemanfaatan Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk uang muka kredit.

 

Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan defisit neraca transaksi berjalan mencapai 3,1%. (msb)

 

 

 

Sumber