Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KBI Malang telah salurkan beasiswa Rp1,4 miliar

Recommended Posts

MALANG: Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang telah menyalurkan beasiswa sebesar Rp1,4 miliar dalam tiga tahun terakhir.

 

Pemimpin KBI Malang Totok Hermiyanto, mengatakan dana sebesar itu diperuntukkan rata-rata 160 mahasiswa per tahun, yakni mahasiswa Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Islam Negeri Malang.

 

“Untuk tahun ini disalurkan Rp561 juta. Mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan dana Rp300.000 per bulannya,” kata Totok Hermiyanto di sela-sela Buka Bersama Bank Indonesia dan Perbankan Malang Raya, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang di Malang, Kamis (25/8) malam.

 

Dana Bank Indonesia Social Responsibility (BSR) untuk beasiswa mahasiswa di Malang, kata dia, dikelola langsung Kantor Pusat BI. Bukan termasuk BSR yang dikelola KBI Malang sendiri.

 

Untuk BSR yang dikelola KBI Malang, kata dia, saat ini sudah disalurkan lewat sebanyak Rp200 juta dari target Rp250 juta. Program BSR berbentuk pemberdayaan sektor riil maupun santunan.

 

Terkait dengan tingginya penyerapan dana BSR di KBI Malang, maka pihaknya akan mengajukan tambahan dana untuk kegiatan tersebut ke kantor pusat sebesar Rp500 juta.

 

Jika pengajuan sebesar itu disetujui, maka penyalurkannya a.l diperuntukkan pengembangan sektor ekonomi pertanian di Bromo dan Batu yang berturut-turut berbentuk kluster jamur kancing dan kentang.

 

Deputi Pemimpin KBI Malang Emanuel Lamen Ola, menambahkan pengembangan sektor ekonomi pertamian itu a.l berbentuk pembiayaan sarana dan sarana produksi.

 

Pengerjaan proyek tersebut diperkirakan akan dimulai pada triwulan IV/2011. Asumsi itu terealisasi jika tambahan dana BSR dari kantor pusat telah turun. “Awal tahun depan, diharapkan kegiatan budayanya sudah dapat dimulai.”

 

Untuk pengembangan jamur kancing, kata dia, diharapkan diikuti 3.000 petani. Dengan jumlah petani sebanyak itu, diharapkan dapat diproduksi 300 ton per hari, sedangkan saat ini baru tercapai 1 ton per hari dengan 200 petani. Panen jamur dilakukan setiap 90 hari.

 

Jamu sebesar itu, jika berhasil terealisasi, menurut dia, sudah jelas pemasarannya. Jamur sebesar itu akan terserap pada pasar ekspor. Tujuan negara ekspor komoditas tersebut, yakni Amerika Serikat, Eropa, dan Timur-Tengah.

 

Nantinya, budi daya jamur kuning dan kentang didanai oleh perbankan lewat kredit komersial. Bank Jatim  membantu mendanai petani tersebut.

Pengembangan jamur kancing di Bromo, menurut dia, sangat tepat. Pasalnya lahan pertanian di sana sudah tidak lagi dimanfaatkan akibat semburan abu vulkanik Bromo.

 

Budi daya jamur kancing, dia menegaskan, tidak memerlukan tanah yang luas. Budi daya jamur dilakukan di ruang tertutup.(api)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...