LOWONGAN PRAKERIN SMK DI MALANG KOTA

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kementerian Perhubungan resmi membuka pos koordinasi (posko) nasional angkutan Lebaran terpadu 2012 pada hari ini, Jumat (10/8/2012) atau pada H-9 sebelum Lebaran.

 

"Posko nasional ini untuk melakukan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan Lebaran terpadu," kata Menteri Perhubungan EE. Mangindaan saat apel siaga pembukaan Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (10/8/2012).

 

Mangindaan mengatakan posko tersebut juga menjadi sarana koordinasi antar instansi di luar pemerintah dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran. Keberadaan dimulai H-9 hingga H+7. Pada tahun lalu Kemenhub melaksanakan apel siaga dan pembukaan posko pada H-7 Lebaran pada 2011.

 

"Sebagian sekolah maupun kantor telah memberikan libur. Sehingga, kegiatan mudik sudah berlangsung. Saya harapkan koordinasi antar pihak-pihak terkait dapat menjadi perhatian lebih demi kelancaran Angkutan Lebaran 2012 ini," kata Menhub.

 

Posko tersebut menyediakan informasi seperti data pergerakan berbagai moda transportasi, penumpang, serta kecelakaan. Dalam posko tersebut pun ditempatkan monitor-monitor yang terhubung dengan CCTV di jalur-jalur mudik untuk memantau kondisi di ruas-ruas jalan, terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, dan bandara.

 

 

"Peralatan sudah disiapkan, kalau macet di titik ini, lalu lintas diarahkan ke jalan lain," ujar Mangindaan sambil menunjukkan monitor pemantau Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC).

 

RTTMC ini dapat memantau kondisi lalu lintas di berbagai jalur mudik, seperti Tol Merak, Banten, serta Cileunyi. Di sisi lain, memberikan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

 

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menambahkan posko akan beroperasi selama 24 jam. Ada dua shift untuk petugas posko. "Akan buka selama 24 jam, termasuk hari Lebaran," ungkapnya.

 

Rencana operasi Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan 2012 menetapkan wilayah penyelenggaraan angkutan Lebaran akan dipantau di seluruh wilayah Indonesia, dengan titik berat pengendalian terpadu yang meliputi Angkutan Jalan pada 12 provinsi dan 44 terminal (33 terminal utama dan 11 terminal bantuan), angkutan kereta api pada 9 Daop dan 3 Divre, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan pada 7 lintasan utama, angkutan laut pada 52 pelabuhan, dan angkutan udara pada 24 bandara.

 

"Pemantauan secara terpadu akan dilakukan melalui posko terpadu angkutan Lebaran 2012. Posko ini tentunya akan mengedepankan teknologi informasi yang real-time. Masyarakat dan operator pun dapat mengakses melalui berbagai media dan jejaring sosial. Bahkan melalui SMS ke nomor 0813 8006 8000," kata Bambang.

 

Menurutnya, berbagai informasi dan waktu pelaksanaan mudik maupun arus balik juga telah disosialisasikan melalui penyebaran peta, leaflet, spanduk, hingga media elektronik.

 

Penyelenggaraan angkutan Lebaran tiap moda transportasi berbeda, tergantung karakteristiknya masing-masing. Moda jalan, kereta api, ASDP, dan udara diperkirakan berlangsung pada 12-27 Agustus 2012 (H-7 sampai H+7), sedangkan moda laut dengan karakteristik perjalanan yang relatif lama, berlangsung mulai 4 Agustus 2012 hingga 4 September 2012.

 

"Perkiraan arus mudik diperkirakan memang pada H-3 dan H-2, sedangkan arus balik antara H+4 dan H+5. Khusus untuk angkutan penyeberangan dan udara, puncak arus mudik diperkirakan pada H-3. Kedua moda transportasi ini memang cukup favorit, karena waktu perjalanan relatif singkat.

 

Adapun, kereta api memang diprediksi tinggi juga, hanya saja pembelian tiket KA sudah dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan, sehingga relatif sudah terdistribusi jadwal keberangkatannya.

 

Bambang mengungkapkan memang tidak banyak perubahan dari penyelenggaraan posko angkutan Lebaran terpadu di Kementerian Perhubungan. "Untuk meningkatkan monitoring, sudah pasti akan disebar CCTV dan GPS di titik-titik mudik sehingga memudahkan pemantauan dan pengambilan keputusan," ujarnya.

 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran akan berkoordinasi di posko angkutan Lebaran Terpadu tersebut.

 

Sejumlah stakeholder yang akan terlibat mulai dari seluruh jajaran subsektor Kementerian Perhubungan, mulai dari perkeretaapian, perhubungan darat, laut, maupun udara. Selain itu, ada tim dari BMKG, Basarnas, Orari, Kepolisian, Jasa Raharja, PT ASDP Indonesia Ferry, dan lainnya.

 

Selain memantau kondisi jalan, Kemenhub juga melakukan persiapan maksimal untuk penyeberangan Merak yang kerap mengalami antrian kendaraan cukup signifikan.

 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Soeroyo Alimoeso mengatalkan untuk Lebaran tahun ini akan dipasang alat informasi berupa variable message sign (VMS).

 

"VMS ini, akan memberikan informasi awal kepada masyarakat mengenai kondisi terkini Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang dapat diakses melalui website Kementerian Perhubungan," katanya.

 

Kendati belum dipastikan tepatnya hari Lebaran tahun ini, puncak arus mudik angkutan Lebaran diperkirakan jatuh pada H-3 (16 Agustus). Prediksi ini mengacu pada perhitungan kalender yang menetapkan Lebaran jatuh pada Minggu-Senin (19-20 Agustus 2012). (spr)

 

 

 

Sumber