OJK: 103.613 Debitur Terdampak Bencana Banjir dan Longsor Sumatra

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA- PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa saat ini adalah masa puncak masyarakat Indonesia mengkonsumsi premium.  Bahkan,  karena  permintaaan dalam negeri yang tinggi, Pertamina yang belum bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik, terus mengimpor. Di masa Lebaran ini, angka impor premium Pertamina mencapai sembilan juta barel per bulan dan angka ini bisa dikatakan tertinggi sepanjang sejarah Pertamina.

 

"Bulan ini kami mengimpor premium  9 juta barel per bulan, padahal di bulan-bulan biasa kita mengimpor sekira 5,5 sampai 6 juta barel per bulan, ini sudah termasuk tinggi. Angka impor ini bisa dikatakan tertinggi sepanjang sejarah Pertamina.  Impor ini kami lakukan dari market yang  ada di Singapura," ujar Vice President Corporate Marketting Pertamina Muhammad Harun ketika ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Jumat (26/8/2011).

 

Menurut Harun, sebagai sebuah badan usaha, Pertamina telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka impor premium ini, tetapi impor tetap menjadi sesuatu yang tidak terelakkan lagi karena selama 15 tahun, tidak ada satupun kilang dibangun di Indonesia.

 

"Konsumsi premium kita  terus menerus naik dari tahun ke tahun dan selama 15 tahun tidak ada satupun kilang dibangun. Oleh karena semakin tingginya permintaan pasar di dalam negeri ini kami terus menerus melakukan impor premium,"  lanjut Harun.

 

Seperti diberitakan,  sampai tanggal 25 Agustus kemarin, angka konsumsi premium secara  nasional sudah naik 14 persen dari angka normal. Angka ini pun diprediksi akan terus meningkat seiring dengan padatnya arus mudik menjelang Lebaran.

 

(and)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber