Tekanan Berakhir, Bursa Asia Hijau Pagi Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: PT Rajawali Nusantara Indonesia bekerja sama dengan Kejaksaaan RI untuk menginventarisasi aset milik perseroan itu, karena ada beberapa aset yang diduduki oleh pihak ketiga.

 

Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Burhanuddin mengatakan  kerja sama itu dalam ruang lingkup perdata dan tata usaha negara sesuai dengan peraturan yang ada dan memberikan bantuan hukum kepada RNI.

 

"Ada tahap pertama, ada beberapa aset milik RNI diduduki oleh pihak ke-3, akan diinventarisir, kalau dibiarkan terus, bisa ada kebocoran aset. Namun, banyak masalah perdata yang bisa diminta bantuan hukum," ujarnya saat penandatanganan MoU Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dengan Kejaksaan RI, Kamis (9/8/2012).

 

Kerja sama itu untuk mendukung penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara, dengan pendampingan dalam tindakan hukum, pemulihan dan penyelamatan aset serta bantuan berupa jasa hukum, konsultasi serta penanganan masalah hukum. Kerja sama itu berlaku selama 3 tahun.

 

Dirut PT RNI Ismet Hasan Putro mengatakan aset RNI saat ini sekitar Rp8 triliun, sedangkan omset Rp5,6 triliun setiap tahun, tetapi perseroan itu menderita kerugian pada tahun lalu Rp68 miliar.

 

Namun, dalam semester I/2012, katanya, laba RNI sekitar Rp36 miliar. RNI menargetkan laba sepanjang tahun ini Rp150 miliar.

 

Dia bertekad RNI tidak ada lagi praktik korupsi, sehingga ke depan diharapkan menjadi korporasi yang dibanggakan oleh bangsa. "Kita harus mampu memberikan dividen dan pajak kepada negara. Kredibel, transparan, dan akuntabilitas terjaga, taat aturan hukum."

 

"Kami banyak tanah, selama ini idle, tingkat produktivitas tidak maksimal."

 

Ismet menambahkan pihaknya tidak akan menjual aset perseroan satupun. "Ini aset negara, sebagai profesional meningkatkan produktivitas, saya lebih bepola aset itu harus ditingkatkan dengan membangun yang bermanfaat." (msb)

 

 

 

Sumber