Merdeka Battery (MBMA) Guyur Anak Usaha Pinjaman Rp 849,77 M

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut hal-hal yang mengganggu investasi ke depan harus dihilangkan karena hal ini bisa digunakan untuk meminimalisir dampak pelemahan ekspor."Bayangkan kalau urusan yang menganggu investasi bisa beres, tidak perlu khawatir dengan turunnya ekspor dan angka pertumbuhan (ekonomi) itu bisa lebih tinggi lagi," ujar SBY dalam pidatonya, di Sidang Kabinet Terbatas di Kantor Pertamina, Jakarta, Selasa (7/8/2012).

 

Lebih lanjut, SBY bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal dua mencapai 6,4 persen. Namun, angka ini masih bisa tumbuh lebih besar hambatan-hambatan infrastruktur khususnya bisa diselesaikan dengan baik.

 

"Saya gambarkan ada mata rantai. BBM yang kita dapatkan untuk pembangunan ekonomi sekarang dan ke depan. Listrik dulu kurang, sekarang ada program menambah 10 ribu megawatt (mw). Ini tidak ada yang berani investasi karena tidak ada jaminan listrik," tambah dia.

 

Selain itu, terkait dengan renegosiasi kontrak dengan perusahaan migas dan tambang asing, bagaimanapun juga SBY harus menghormati kontrak.

 

"Berkali-kali di satu sisi kita harus menghormati kontrak, norma dan nilai internasional. Namun di sisi lain kontrak di masa lalu yang sangat tidak adil dan sungguh merugikan negeri dan rakyat kita tentu kita harus berbicara baik-baik," tandas dia. (gna) (rhs)

 

 

 

Sumber