HIRE A BEST HACKER CRYPTOCURRENCY / BANK EXPERT/ MARK WIZARD HACKERS

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah ditutup menyentuh level tertinggi dalam 11 minggu. Hal ini lantaran para investor menilai gejolak yang berlangsung di Timur Tengah akan mengganggu pasokan minyak mentah.Selain itu, data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang melebihi ekspektasi, tampaknya mampu menenangkan kekhawatiran para investor tentang pelambatan ekonomi di tengah krisis utang zona euro.

 

"Ekuitas bergerak lebih tinggi, dan nilai tukar dolar sedikit lebih rendah. Ini mungkin cukup menghentikan profit taking, yang terjadi setelah adanya melonjaknya harga minyak akhir pekan kemarin," kata analis Tradition Energy Stamford, Gene McGillian, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/8/2012).

 

Minyak mentah London jenis Brent, untuk pengiriman September naik 61 sen menjadi USD109,55 per barel. Penutupan tertinggi Brent sejak 16 Mei. Sedangkan minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman September juga ditutup naik 80 sen ke USD92,20 per barel. Penutupan tertinggi sejak 19 Juli.

 

Premi Brent terhadap minyak mentah AS turun menjadi USD17,35 per barel, dari USD17,54 per barel. Total volume perdagangan minyak mentah bergerak moderat, dengan Brent turun 32 persen dari rata-rata 30 hari perdagangan, dan minyak mentah AS, turun 26 persen dari rata-rata 30 hari perdagangan.

 

Kekerasan dalam sengketa Suriah, Iran, dengan Barat mengenai program nuklir Teheran, membuat para investor khawatir mengenai pasokan minyak di wilayah tersebut. Menjelang data persediaan minyak AS, stok minyak mentah di AS diperkirakan akan turun 500 ribu barel. (mrt)

 

 

 

Sumber