Roti O Minta Maaf soal Viral Pegawai Tolak Pembayaran Tunai Lansia

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah masih yakin neraca perdagangan tidak akan defisit hingga akhir tahun meskipun surplus perdagangan hanya menyisakan US$476,2 juta hingga semester I/2012.

 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengemukakan defisit berturut-turut selama April-Juni terjadi karena penurunan harga komoditas di pasar internasional. Padahal, 65,2% ekspor Indonesia berupa komoditas.

 

“Ini membuktikan ketergantungan kita terhadap komoditas tinggi sekali dan kami lihat 6-7 bulan terakhir ini, penurunan harga komoditas dahsyat,” katanya seusai membuka Pasar Murah di Kementerian Perdagangan hari ini, Senin (6/8/2012).

 

Di sisi lain, terjadi peningkatan impor bahan baku/penolong cukup tinggi sehingga berpengaruh terhadap neraca perdagangan.

 

Namun, Menteri Perdagangan meyakini tidak akan terjadi defisit secara akumulatif tahun ini. “Saya masih optimistis kita tak defisit.”  

 

Pasalnya, lanjut dia, bahan baku/penolong impor pada akhirnya akan membantu peningkatan kapasitas untuk memproduksi barang-barang bernilai tambah untuk diekspor kemudian. 

 

Sebelumnya, Gita menyampaikan neraca perdagangan Indonesia tahun ini sudah cukup baik jika selisih ekspor dan impor antara US$0-US$5 miliar di tengah dampak krisis di zona Euro yang semakin dalam. (sut)

 

 

 

Sumber