TUKANG PEMASANGAN WALLPAPER VINYL ROLL TERBAIK DI MALANG

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Indonesia dapat mengalihkan impor sapi ke Mongolia untuk memenuhi kecukupan kebutuhan daging di dalam negeri, karena populasi sapi di negara itu mencapai 3 juta ekor lebih. Populasi ternak sebanyak itu lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduknya yang hanya 2,8 juta jiwa.

 

Konsul Kehormatan Mongolia di Surabaya dan Jakarta, Tjandra M. Gozali, mengatakan Mongolia saat ini mengalami kelebihan sapi, menyusul keberhasilan usaha ternak tersebut. Hal itu disebabkan alam Mongolia yang memiliki padang rumput luas sangat mendukung kegiatan budidaya sapi.

 

Menurut dia, kelebihan sapi cukup menyulitkan Mongolia, maka pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan berupa pembatasan laju populasi sapi.

 

“Impor sapi asal Mongolia lebih murah dibandingkan dari Australia, karena Mongolia saat ini mengalami kelebihan ternak tersebut. Indonesia bisa mengalihkan impor dari Australia ke Mongolia bila kekurangan daging,” ujarnya kepada Bisnis, sesudah acara pergelaran Mongolian Folk Concert Dinner di Surabaya, Sabtu malam (4/8/2012).

 

Konser tari tradisional dan lagu rakyat Mongolia itu dimaksudkan untuk mempererat hubungan dan kerja sama budaya antara Indonesia – Mongolia.

 

Tjandra menambahkan selain membatasi populasi sapi yang kini mencapai 3 juta ekor, pemerintah Mongolia juga tengah mengupayakan ekspor daging ternak tersebut ke negara-negara Islam melalui pengembangan rumah potong hewan/abbatoir.

 

“Pemerintah Mongolia kini menata sistem kehalalan dalam pemotongan sapi, sehingga daging hasil penyembelihan ternak tersebut sesuai ketentuan di negara-negara berpenduduk muslim,” paparnya.(msb/k22)

 

 

 

Sumber