Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TANJUNG PRIOK: Optimalisasi Priok masih dimungkinkan

Recommended Posts

JAKARTA: Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) menyatakan, kapasitas tampung peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok saat ini masih bisa dimaksimalkan hingga dua kali lipat atau mencapai 8 hingga10 juta twenty foot equivalent units (TEUs), dengan memperbaiki sistem dan tata kelola pengusahaan pelabuhan.

 

Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro, mengatakan saat ini kapasitas tampung peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 6 juta TEUs, namun hal itu jika dalam kondsisi stagnan (tidak bergerak).

 

“Tetapi kargo atau peti kemas itu kan begerak, istilahnya ada in dan out (keluar masuk). Nah untuk memaksimalkan daya tampung tersebut seharusnya tata kelola pengusahaan pelabuhan dilakukan dengan benar,” ujarnya kepada Bisnis, malam hari ini, Minggu (5/8).

 

Dia mengatakan hal itu menyusul berlarutnya dan terasa kuatnya tarik menarik kepentingan dalam penyiapan terminal Kalibaru (New Priok), kendati pemerintah sudah menerbitkan Perpres No.36/2012 mengenai Penugasan PT.Pelindo II/Indonesia Port Corporation (IPC) untuk membangun Terminal Kalibaru.

 

“Jangan sampai soal rencana penyiapan Kalibaru ini justru menghambat optimalisasi kinerja pelabuhan Tanjung Priok yang sebetulnya kapasitasnya masih bisa dinaikkan,” paparnya.

 

Depalindo mengusulkan untuk mengoptimalkan fasilitas yang ada saat ini guna meningkatkan daya tampung peti kemas tersebut, Pelindo II dan pengelola terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok harus kembali pada koor bisnisnya sebagai pelayanan bongkar muat, bukan mengambil income dari kegiatan penumpukan atau storage.

 

“Harus di kembalikan fungsi operator pelabuhan dan operator terminal yakni koor bisnisnya sebagai pelayan stevedoring, karena itu di perlukan buffer di luar pelabuhan yang cukup,” ujarnya.

 

Menurut Toto, kekeliruan yang terjadi selama ini karena operator pelabuhan mencari pemasukan dari kegiatan storage (penumpukan) sehingga lini satu pelabuhan seringkali terancam kepadatan peti kemas.

 

”Jangan menunggu Kalibaru rampung, tanpa Kalibaru-pun sebenarnya kapasitas Priok masih bisa ditingkatkan,” tuturnya.

 

Dia mengatakan, padahal idealnya, container yard di pelabuhan hanya untuk sementara menampung kargo/peti kemas pasca atau sebelum pengapalan. “Operator pelabuhan seharusnya  melarang  kegiatan penimbunan barang/peti kemas di dalam Pelabuhan sehingga kegiatan sandar kapal dan bongkar muat lancar, dan kapasitas tampung bisa dinaikkan,” paparnya.

 

Untuk menaikkan kapasitas tampung tersebut, ujar Toto, perlu disiapkan area pendukung (buffer) yang cukup di luar pelabuhan.”Mesti dicari terobosan alternatif memperluas areal buffer tersebut,” paparnya.

 

Disisi lain, kata dia, Depalindo juga menyoroti tidak optimalnya fasilitas di Pelabuhan Tanjung Priok karena hingga saat ini fasilitas terminal 2-Jakarta International Container Terminal (JICT) tidak berfungsi (idle).

 

“Selain itu kegiatan penumpukan kontener kosong (empty) di Pelabuhan Priok juga semakin marak. Ini kan salah kaprah dalam tata kelola pelabuhan,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat Simatupang telah mengusulkan perluasan wilayah pabean untuk buffer Pelabuhan Tanjung Priok hingga ke kawasan Marunda Jakarta Utara milik PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

 

Bahkan OP Tanjung Priok, imbuh dia, telah berkoordinasi dengan pihak PT KBN menyiapkan 90 Ha lahan di kawan Marunda tersebut yang diperkirakan bisa  menampung hampir 900 ribu TEUs.

 

Namun, kata dia, perluasan buffer itu hingga kini masih terkendala dengan adanya perbedaan wilayah kerja pabean, dimana Pelabuhan Tanjung Priok masuk pada wilayah pabean Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai, sedangkan Marunda masuk pada wilayah kerja Pabean Jakarta-Halim.

 

“Kendala perbedaan wilayah pabean ini sebenarnya bisa di carikan solusi jika semua pihak termasuk Ditjen Bea dan Cukai mau duduk bersama,” ujar Sahat.(k1/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...