Roti O Minta Maaf soal Viral Pegawai Tolak Pembayaran Tunai Lansia

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Upaya mengintegrasikan transportasi massal antara kereta api dengan busway sudah dicanangkan di 10 titik wilayah DKI Jakarta.

 

 

 

Dua diantaranya yakni Tanjung Barat dan Juanda sudah masuk pada tahap pembuatan skema, walaupun diakui oleh Direktur Operasional PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek Apriyono Chresnanto masih ada beberapa kendala.

 

 

 

Dalam Diskusi Publik Menjadikan Angkutan Umum Massal Sebagai Primadona Kota, Apriyono mengungkapkan karena masih memikirkan kepentingan masing-masing, selalu ada saja kesulitan sehingga upaya itu sulit diterapkan.

 

 

 

“Ada saja kepentingan masing-masing pihak yang muncul. Pihak Transjakarta takut tambah macet, atau pihak kereta takut ada penumpukan. Targetnya untuk dua titik tersebut (Tanjung Barat dan Juanda) sudah bisa terealisasi akhir tahun ini,” ujarnya, hari ini.

 

 

 

Menurutnya, untuk ke sepuluh titik lainnya seperti Kota, Cawang, dan Gambir, seharusnya bisa selesai tahun depan. Proses pembahasannya sendiri, sudah ditangani oleh Unit Kerja Presiden Pengawsan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

 

 

 

Dia mengemukakan adapun bentuk integrasi yang dilakukan terkait penggunaan tiket, pemasangan jembatan yang menghubungkan stasiun dengan halte busway terdekat, juga fasilitas pendukung. “Selain itu perlu juga dipikirkan arus gerakan perpindahan masyarakat dari moda transportasi satu ke yang lainnya.

 

 

 

Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Muhammad Akbar mengatakan untuk mengoptimalisasikan keberadaan angkutan umum tersebut, maka subsidi menjadi salah satu pilihan. “Namun, mekanisme yang ada saat ini belum memungkinkan karena tidak ada bentuk pengawasan dan pertanggunjawaban yang jelas.” (06/yus)

 

 

 

Sumber