Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA SEKTORAL: S&P prediksi kinerja sektor konsumsi di Tanah Air melambat

Recommended Posts

JAKARTA: Lembaga pemeringkat Standard & Poor's menilai pertumbuhan pendapatan dan peningkatan profitabilitas sektor barang konsumsi di Indonesia cenderung melambat dalam  tiga tahun ke depan.

 

 

 

Analis kredit Standard & Poor Xavier Jean melalui laporan berjudul ""Increasing Competition And Rapid Expansion Could Slow Down Indonesia's High-Flying Consumer Goods Sector" menilai Indonesia sebenarnya memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang baik.

 

 

 

Hal ini, paparnya,  didukung dengan risiko inflasi cukup rendah, dan pendapatan yang dapat dibelanjakan meningkat sehingga mendukung pertumbuhan di sektor barang konsumsi. Namun, paparnya, laju pertumbuhan di sektor ini telah melambat selama dua tahun terakhir.

 

 

 

Laporan ini, katanya, didasarkan pada penelaahan terhadap kinerja keuangan dari 25 perusahaan konsumer terbesar untuk barang bermerek, ritel, dan pakan ternak, peternakan dan sub sektor pertanian.

 

 

"Mengingat hambatan struktural yang ada, seperti infrastruktur yang lemah dan ketersediaan kredit, Produk Domestik Bruto Indonesia tidak mungkin untuk tumbuh cukup cepat untuk memacu pertumbuhan di sektor ini ke tingkat yang terlihat pada 2007 dan 2008," paparnya melalui riset yang dikirim ke Bisnis, Rabu (1/8/2012).

 

 

 

Dia menjelaskan laporan ini menilai besarnya kapasitas pertumbuhan seluruh sektor dan meningkatnya persaingan dari pendatang baru sebagai faktor utama yang dapat membatasi pertumbuhan pendapatan dan peningkatan marjin perusahaan individu.

 

 

"Kapasitas ekspansi tanpa henti dan tekanan kompetisi yang terus meningkat dapat mengurangi kemampuan pelaku pasar untuk menaikkan harga jika harga bahan baku meningkat. Ini akan mempengaruhi marjin perusahaan," kata Jean.

 

 

 

Dia mengingatkan kapasitas ekspansi untuk mempertahankan pangsa pasar juga dapat menurunkan aliran kas operasi gratis untuk cepat perusahaan yang berkembang dan sedang perbaikan dalam kualitas kredit. "

 

 

Meski, kata dia, penggunaan utang perusahaan konsumer memiliki kecenderungan rendah sehingga meringankan marjin dan risiko tekanan arus kas. Artinya, lanjut dia, kemampuan pelaku pasar untuk beradaptasi dengan lingkungan yang lebih kompetitif sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan arus kas dan kualitas kredit.

 

 

"Ada risiko pertumbuhan di sektor barang konsumsi ketika pertumbuhan dua digit bisa dicapai dengan hanya menambahkan kapasitas. Tantangan yang sebenarnya adalah untuk menyeimbangkan belanja modal ekspansi denganperbaikan logistik, efisiensi biaya, dan inovasi produk lebih lanjut."(mmh)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...