Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ANGKUTAN JAKARTA: MRT Tak Dibangun Sejajar Dengan Tanah

Recommended Posts

JAKARTA:  Stasiun Mass Rapid Transit bawah tanah dalam rancangannya tidak akan dibangun sejajar dengan tanah, melainkan ditinggikan beberapa undakan tangga untuk mengantisipasi masuknya air hujan atau banjir ke dalam jalur lintasan.

 

Kepala Biro Komunikasi PT MRT Jakarta Manpalagupta Sitorus mengatakan bahwa tinggi stasiun telah disesuaikan dengan siklus banjir 200 tahunan. Ia mengatakan bahwa akan disiapkan pintu pelindung banjir, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terkena dampaknya.

 

“Menurut hasil studi, dari enam stasiun bawah tanah yang direncanakan, Stasiun Bendungan Hilir akan dibuat dengan konstruksi bangunan paling tinggi. Sebab, di wilayah tersebut saat hujan berpotensi terjadi genangan air yang paling tinggi,” paparnya  di Jakarta, Rabu (1/8/2012).

 

Adapun enam stasiun bawah tanah akan dibangun di Senayan-Istora-Bendungan Hilir-Setiabudi-Dukuh Atas-Bundaran HI. Menurutnya, desain masing-masing stasiun MRT telah melalui serangkaian studi kelayakan sesuai daerahnya masing-masing. (foto: jakarta.go.id)

 

Dia menjelaskan  bahwa karena sudah dipersiapkan seluruhnya, maka jika musim hujan tiba dan terjadi banjir, ia memastikan stasiun bawah tanah tidak akan terkena dampaknya. Desain stasiunnya nanti aka nada undakan tangga yang cukup tinggi, katanya, baru kemudian turun ke bawah tanah.

 

Manpalagupta menjelaskan bahwa teknis pembangunan stasiun seperti ini sudah dipraktikkan lebih dulu oleh beberapa kota di negara lainnya yang juga memiliki riwayat banjir seperti Jakarta. Contohnya Singapura dan Jepang.

 

Untuk pasokan listrik sebagai sumber penggerak MRT, katanya, penandatanganan kesepakatan kerja sama telah dilakukan dengan pihak PLN sejak 2009 lalu. Dengan alasan untuk menjaga kualitas, PT MRT mengaku akan menggunakan tarif platinum yang berbiaya paling tinggi.

 

“PLN menjamin dengan adanya cadangan listrik, dipastikan suplai listrik tidak terganggu,” ujarnya.

 

Kalaupun memang terjadi hambatan, sambungnya, jarak antar stasiun hanya berkisar 800 meter-1 km. Dikarenakan jarak yang tidak terlalu jauh, proses evakuasi bisa dilakukan dengan cepat dan aman. (if)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...