Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BNI & BRI Incar Penetrasi Pembiayaan Mikro di Bali

Recommended Posts

DENPASAR: BNI dan BRI gencar menawarkan layanan produk dan jasa keuangan ke berbagai Lembaga Perkreditan Desa di Bali guna meraup potensi dana segar hingga Rp5,6 triliun.

 

 

 

Eben Eser Nainggolan, Head of Business Banking PT BNI Persero Provinsi Bali, menganggap keberadaan ribuan LPD di Pulau Dewata bukanlah ancaman dalam persaingan bisnis perbankan, melainkan mitra usaha yang bisa dimanfaatkan.

 

 

 

Selain itu, akumulasi dana di kas-kas LPD yang ada di Bali cukup besar, tetapi belum tersalurkan dengan optimal.

 

 

 

Tidak hanya itu, lanjut Eben, keberadaan LPD di pelosok-pelosok daerah juga membantu BNI dalam menggali potensi pembiayaan bagi usaha mikro di pedesaan.

 

 

 

"Selama ini lebih dari 1.000 LPD kebanyakan over liquid. Dana yang tidak terpakai kebanyakan mereka tempatkan di produk giro dan tabungan berbunga rendah. Lantas, kami memberikan edukasi agar uang itu ditempatkan di deposito atau produk pasar uang lainnya," ujarnya, Selasa malam (31/7/2012).

 

 

 

Menurutnya, perseroan sudah bisa menilai pengusaha kecil mana yang sudah layak naik kelas dan berhak mendapatkan kredit melalui analisa rekam jejak anggota LPD. “Jadi, LPD itu bukan ancaman, justru mitra bagi kami.”

 

 

 

Hal senada diungkapkan Kepala Kantor Cabang BRI wilayah Bali, NTB, dan NTT Irianto. Menurutnya, LPD dan lembaga keuangan mikro selama ini menjadi mitra bagi perseroan untuk bisa membuka akses pembiayaan hingga ke desa-desa.

 

 

 

“Kalau kami mau masuk ke pasar mikro, kami butuh lembaga-lembaga seperti LPD sebagai partner ke masyarakat desa. LPD aksesnya lebih informal, sehingga ikatannya lebih akrab,” tuturnya.

 

 

 

I Wayan Ramantha, Kepala Ekonom BNI untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT, menuturkan saat ini di Bali ada 1.394 LPD, yang tersebar di lebih dari 1.400 desa.

 

 

 

Total dana kelola yang berhasil dihimpun oleh ribuan LPD sampai dengan Juni mencapai Rp5,6 triliun.

 

"Tahun lalu, dana di kas LPD Rp5,4 triliun. Dengan pengelolaan atau cash management yang konvensional, sering kali hal itu tidak produktif,” jelasnya.

 

 

 

Dia menambahkan proses edukasi aktif dilakukan dalam 6 bulan terakhir dan diawali dengan menggelar lokakarya di sejumlah kabupaten/kota, a.l. Badung, Denpasar, dan Gianyar. “Ke depan, kami akan menggelar edukasi di Jembrana dan seluruh Bali." (spr)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...