Dukung Industri Kreatif, BNI Gelar Nobar Film "Timur" di 3 Kota

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperluas jaringan kerja sama kemitraan, dengan mengajak sektor swasta untuk meningkatkan komitmen dalam mengembangkan program keluarga berencana.

 

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kepala BKKBN Sugiri Sarief dengan pimpinan Apotek K-24, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan PT Cahaya TV Indonesia, hari ini di Jakarta.

 

Sugiri menuturkan kerja sama dengan Apatek K-24 adalah untuk memenuhi kebutuhan kontrasepsi bagi peserta KB mandiri. Jaringan apotek tersebut di banyak terdapat di berbagai daerah, dan diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat.

 

“Saat ini peserta KB mandiri mencapai 40% dari seluruh jenis pelayanan KB. Diharapkan kerja sama dengan Apotek K-24, bisa melayani kebutuhan aksektor di berbagai daerah,” ujar Sugiri seusai menandatangani MoU, yang diadakan bersamaan dengan Rapat Telaah Pembangunan KKB Nasional  2012 di Kantor BKKBN Jakarta.

 

Kerja sama dengan PT Astra Agro Lestari, katanya, akan memberi peluang kepada para pekerja di perkebunan dan masyarakat di lingkungan perusahaan itu untuk mendapatkan pelayanan KB. Sebab, wilayah operasi perkebunan kelapa sawitnya tersebar di delapan provinsi.

 

Sudibyo Alimoeso, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, mengatakan di setiap wilayah operasi PT Astra Argro Lestari mempunyai klinik perkebunan, dan seluruhnya ada 31 poliklinik perkebunan.

 

“Jadi, kerja sama ini tidak hanya untuk pelayanan KB saja, tapi juga masuk dalam pelayanan kesehatan secara holistik,” ujar Sudibyo yang mendampingi Sugiri.

 

Dia menambahkan kerja sama dengan PT Cahaya TV Indonesia adalah sebagai tindak lanjut kerja sama dengan Asosiasi TV Lokal Indonesia, yang ditandai dengan launching bkkbn.tv beberapa waktu lalu. “Kolaborasi dengan televisi lokal sebagai ajang sosialisasi program BKKBN, dan diharapkan bisa menggerakkan media di seluruh Indonesia,” katanya.

 

Sugiri menambahkan pola KB gotong royong yang diterapkan di Indonesia, dan tidak ada di negara lain. Dan malah jadi contoh oleh negara lain.    

 

“Ketika delegasi Indonesia menghadiri Family Planning Summit di London beberapa waktu lalu, banyak negera lain yang memberikan apresiasi terhadap pola KB gotong royong, dan ingin mencontohnya,” ungkap Sugiri.    

 

Pola gotong royong tersebut adalah program KB melibatkan banyak pihak, termasuk swasta, instansi pemerintah, LSM, dan organisasi masyarakat lainnya,   ikut menyukseskan KB. (ea)

 

 

 

Sumber