Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA EMITEN: Margin tertekan, Laba bersih Indomobil 32%

Recommended Posts

JAKARTA: Lonjakan beban pokok produksi menekan margin produsen otomotif PT Indomobil Sukses International Tbk.

 

Semester I tahun ini, margin kotor perseroan mencapai 12,07%, susut 0,58% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, margin bersih perseroan mencapai 4,6%, turun 6,18% dibandingkan dengan Juni 2011.

 

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (30/7) disebutkan bahwa beban pokok sepanjang 6 bulan pertama tahun ini mencapai Rp60 triliun, melonjak 63,66% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

 

Lonjakan signifikan mendera pos upah langsung yang meroket 151,08%, dari Rp4,48 miliar per Juni tahun lalu menjadi Rp11,25 miliar di periode yang sama tahun ini. Adapun pos beban pabrikasi semester I 2012 mencapai Rp11,09 miliar, meroket hingga 234,72%.

 

Sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, emiten berkode saham IMAS tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp451,72 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 32,89% dibandingkan dengan raihan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp339,92 miliar.

 

Meski demikian, pertumbuhan bottom line perseroan tak semulus pos pendapatan yang membukukan raihan Rp9,82 triliun, naik 41,64% dibandingkan dengan posisi Juni 2011 sebesar Rp6,93 triliun.

 

Penjualan mobil, truk, dan alat berat masih menjadi penopang utama pendapatan dengan kontribusi sebesar Rp7,85 triliun, naik 43,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di posisi kedua penjualan suku cadang menyumbang pendapatan sebesar Rp824,05 miliar, naik 17,73%.

 

Analis PT Bahana Securities Stifanus Sulistyo menyebut kinerja Indomobil di semester I tidak mampu memenuhi ekspektasi para analis.

 

"Laba bersih kuartal II tahun ini turun 9% dibandingkan dengan kuatal I akibat rugi selisih kurs. Laba bersih sebesar Rp452 miliar tersebut 15% di bawah prediksi kami dan hanya mencapai 35% dari perkiraan laba bersih akhir tahun ini," jelasnya dalam riset yang dipublikasikan Jumat (30/7).

 

Stifanus juga mencatat adanya lonjakan beban operasi hingga 42%. Menurutnya, Hal tersebut membuat laba operasi perseroan hanya mencapai Rp164 miliar, atau 33% di bawah prediksinya.

 

Meski demikian, lanjutnya, pertumbuhan pendapatan perseroan semester I sebesar 41,64% tak berbeda jauh dengan prediksi pertumbuhan akhir tahun yang dibuatnya sebesar 44,2%.(Faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...