Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KRISIS GLOBAL: Pemerintah waspadai penurunan ekspor

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah mewaspadai ekspor pada kuartal II/2012 kembali menurun seiring krisis global yang semakin dalam.

 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ekspor dan impor merupakan bagian dari perdagangan internasional sehingga perlambatan ekonomi dunia akan berdampak terhadap capaian ekspor Indonesia.

 

“Pada kuartal I, ekspor kita menurun. Kuartal ke II, saya perkirakan juga menurun,” katanya seusai rapat kabinet terbatas di Kementerian Perindustrian, Jumat (27/7/2012).

 

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan dua bulan pertama dalam kuartal II/2012, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit,  masing-masing US$767,7 juta pada April dan US$485,9 juta pada Mei.

 

Kendati ekspor melambat, pihaknya optimistis ekonomi tetap tumbuh menyusul peningkatan investasi pada kuartal II/2012.

 

“Kalau ini setara, maka mudah-mudahan secara utuh pertumbuhan ekonomi di kuartal II masih bisa kita jaga. Saudara masih ingat pertumbuhaan kuartal I meningkat 6,3%, amat tinggi di tengah situasi dunia yang seperti ini,” ungkapnya.

 

Namun, ekspor tetap harus ditingkatkan meskipun Indonesia bukanlah negara yang ekonominya berorientasi pada ekspor (export oriented economy) sebagaimana Singapura dan Taiwan.

 

Pemerintah, lanjutnya, tetap akan mencari peluang-peluang di pasar global, termasuk dalam pasar bersama Asean (Asean Economy Community).

 

Selain itu, kerjasama perdagangan akan diupayakan meningkat ke dalam skema Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dari sekadar kerjasama perdagangan bebas (free trade agreement).  “Dengan CEPA, tidak hanya kerjasama trade, tetapi juga ada investment,” tuturnya.

 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan surplus perdagangan Indonesia tahun ini kemungkinan jauh menipis dibanding tahun lalu yang sebesar US$26,06 miliar.

 

Sementara, pada Januari-Mei 2012, surplus perdagangan RI hanya US$1,52 miliar atau jauh lebih rendah dari periode sama 2011 yang mencapai US$11,62 miliar. “Kalau kita lihat, surplus US$0-US$5 miliar, itu sudah bagus,” ujarnya.

 

 

Namun, pihaknya belum akan merumuskan strategi baru untuk menjaga kinerja ekspor di tengah perkembangan ekonomi global yang melambat.

 

Pemerintah sejauh ini menetapkan empat langkah untuk menjaga ekspor, yakni mendorong ekspor barang bernilai tambah, membuka akses ke pasar nonkonvensional, promosi dan perundingan multilateral.(mmh)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...