Potensi Rp90 T, Pengamat Usul Bea Keluar Batu Bara untuk Bangun PLTS

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Emas diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 3 pekan didorong spekulasi bahwa bank sentral seluruh dunia akan membuat kebijakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

 

Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi US$1.620,15 per ounce dan diperdagangkan pada posisi US$1.618,90 pukul 15.02 di Singapura. Logam tersebut sempat naik menjadi US$1.622, level tertinggi sejak 5 Juli.

 

"Lingkungan secara perlahan berubah yang mampu mematahkannya kekhawatiran atas Eropa dan kami punya prospek terkait stimulus di AS," kata Jonathan Barratt, CEO Buletin Barratt seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (27/7).

 

Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi US$1.623,80 per ounce di Comex New York. Sebanyak 15 dari 30 pedagang dan analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan emas naik pekan depan.

 

Data Blomberg menunjukan kepemilikan emas batangan di bursa merosot 0,7% menjadi 2.413,6 ton.

 

Sean Boyd, Chief Executive Officer Agnico-Eagle Mines Ltd memprediksi harga emas akan menyentuh level US$3.000 per ounce dalam 2 tahun kedepan karena pemerintah melakukan program stimulus.

 

Disisi lain, kas platinum naik untuk hari ketiga sebesar 0,8% menjadi US$1.416,38 per ounce.

Adapun harga perak di pasar spot naik untuk hari ketiga, sebanyak 0,6% menjadi US$27,71 per ounce.Palladium menguat untuk hari ketiga sebesar 0,7% menjadi US$574,36 per ounce.

 

Analis PT Monex Futures Investindo Ariston Tjendra mengatakan harga emas berpotensi bergerak ke posisi yang lebih tinggi pada level US$1.630--US$1.640.

 

"Namun perlu diwaspadai upaya konsolidasi ke area US$1.602 untuk mencari posisi support. Adapun harga resisten pada level US$1.620," katanya.

 

Menurut dia, pidato pimpinan Bank Sentral Eropa Mario Draghi memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Dalam pidatonya, Draghi  menyatakan akan melakukan segala tindakan untuk mempertahankan euro. (faa)

 

 

 

Sumber