Menteri PU Pastikan Anggaran Bencana Tak Ganggu Proyek Nasional 2026

[Parno Pemilik Lapak 0]

  PADANG: PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Sumatra Barat terpaksa menyetop (non-aktifkan) aliran ke Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, karena dinilai belum aman untuk dinyalakan.

 

Judi Winardi, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumbar menyebut, tindakan pemadaman di lokasi terparah bencana banjir bandang Kota Padang tadi memang disengaja.

 

“Sementara, untuk aliran di titik terparah (42 rumah) pada Koto Panjang belum bisa dinyalakan, sebab kondisi dan akses masih terbatas,” katanya hari ini, Rabu (25/7/2012).

 

Banjir bandang melanda Kota Padang Selasa 24 Juli 2012 sore, mengakibatkan padamnya aliran listrik di beberapa wilayah di Kota Padang.

 

Pasalnya, belasan tiang listrik roboh diterjang banjir, terutama di 4 Kecamatan terparah yakni Kecamatan Pauh, Nanggalo, Kuranji, dan Lubuk Kilangan.

 

Untuk keamanan, tindakan pemutusan aliran pun dilakukan PLN, khususnya di jaringan ke arah lokasi bencana.

 

Dan, penormalan kembali (sistem distribusi) dilakukan secara bertahap mulai pukul 22.59 WIB, Selasa.

 

“Kecuali, aliran listrik dititik terparah (42 rumah ) di Koto Panjang, belum akan dinyalakan, karena dinilai belum aman " kata Judi.

 

Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.

 

Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.

 

Imbas terparah dari bencana ini adalah Kawasan Tabiang Banda Gadang Kecamatan Nanggalo, dan Batu Busuak Limau Manih Kecamatan Pauh, di mana puluhan rumah sempat terendam setinggi 2 meter. (k41/sut)

 

 

 

Sumber