Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KINERJA PERSEROAN: UT bukukan pendapatan Rp30,61 triliun

Recommended Posts

JAKARTA: PT United Tractors Tbk membukukan pendapatan Rp30,61 triliun pada semester I 2012, tumbuh 19,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Dalam laporan keuangan yang disampaikan perseroan Rabu (25/7) disebutkan lini pertambangan dan jasa kontraktor pertambangan berhasil mencatatkan pertumbuhan, sedangkan penjualan alat berat bernasib sebaliknya.

 

Presiden Direktur United Tractors Djoko Pranoto menyebut sepanjang 6 bulan pertama tahun ini unit usaha kontraktor penambangan perseroan membukukan pendapatan Rp12,83 triliun, tumbuh 30,6% dibandingkan dengan raihan di periode yang sama tahun sebelumnya.

 

“Peningkatan pendapatan ini diperoleh dari peningkatan produksi batu bara yang mencapai 45,1 juta ton, meningkat 12% dari 40,2 juta ton, serta peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah yang naik 13% dari 366,4 juta bcm menjadi 415,2 juta bcm,” ujarnya Rabu (25/7/2012).

 

Di unit usaha pertambangan, emiten berkode saham UNTR tersebut membukukan penjualan sebesar Rp3,52 triliun, naik 29,3% dibandingkan dengan raihan di periode yang sama tahun sebelumnya. Di segmen ini, perseroan menjalankan bisnisnya melalui PT Prima Multi Mineral dan PT Tuah Turangga Agung.

 

Melalui dua anak usaha tersebut, ujarnya, perseroan berhasil menjual 3,05 juta ton batu bara. Jumlah tersebut tumbuh 38% dibandingkan dengan volume penjualan di periode yang sama tahun lalu.

 

“Hingga semester pertama tahun 2012, tambang PMM telah menjual batu bara sebanyak 1,49 juta ton, sedangkan tambang TTA telah menjual sebanyak 1,56 juta ton,” katanya.

 

Sementara itu, di sektor alat berat United Tractors mencatatkan penurunan volume penjualan hingga 2,35% dari 4.333 unit di semester I tahun lalu menjadi 4.231 unit di periode yang sama tahun ini.

 

“Hal ini disebabkan karena adanya perlambatan permintaan alat berat di sektor pertambangan yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas batu bara dan diberlakukannya pajak ekspor atas beberapa bahan mineral yang menyebabkan berkurangnya permintaan alat berat khususnya dari industri nikel,” ujarnya.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...