Emiten Tambang Boy Thohir (ADRO) Tebar Dividen Interim US$250 Juta

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indeks saham Eropa mengakhiri sesi perdagangan Selasa yang berfluktuasi di wilayah merah, setelah Moody`s memutuskan untuk memotong prospek terhadap Jerman, sementara investor terus menjual saham dan obligasi Spanyol.

 

Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,5% ditutup pada level 250,57, menjadikannya penurunan hari ketiga berturut-turut.

 

Tekanan terus mendera saham Spanyol untuk hari ketiga, di tengah kekhawatiran bahwa banyak provinsi negara tersebut akan mencari bantuan keuangan dari pemerintah. Biaya pinjaman Spanyol terus meningkat, yield obligasi 10 tahun pemerintah naik 12 poin menajdi 7,57%, level tertinggi sepanjang sejarah euro, menurut platform perdagangan elektronik Tradeweb.

 

Indeks Spanyol IBEX 35 merosot 3,6% menjadi 5.956.30, level terendah sejak awal April. Saham perbankan seperi Banco Santander SA turun 4,5% dan BBVA SA turun 4,2%.

 

Saham Jerman juga melemah setelah Moody’s Investors Service Senin malam menurunkan prospek Jerman di peringkat triple-A, menjadi negatif dari stabil, mengutip memuncaknya ketidakpastian yang terus timbul dari krisis utang zona euro. Moody`s juga memotong prospek di Belanda dan Luksemburg namun mempertahankan peringkat triple-A Finlandia.

 

Untuk zona euro, indeks PMI komposit tetap di 46,4 pada bulan Juli, menunjukkan penyusutan untuk bulan keenam berturut-turut di sektor swasta.

 

Dengan latar belakang ini, indeks DAX 30 Jerman turun 0,5% ke level 6.390,41, terbebani oleh penurunan 2,6% saham BMW AG.

 

Indeks FTSE 100 London turun 0,6% di level 5.499,23. Saham HSBC Holdings PLC turun 0,8% dan Standard Chartered PLC turun 2%.

 

Di Perancis, saham perminyakan terbesar negara Total SA tergelincir 1,6% dan menambahkan tekanan pada indeks CAC 40, yang jatuh 0,9% ditutup di level 3.074,68.(api)

 

 

 

Sumber