KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para pimpinan lembaga tinggi negara dan masyarakat melakukan refleksi dan kontemplasi pada Ramadan ini.

 

“Sebagai hamba Allah kebaikan dan kebajikan apa yang telah kita lakukan selama tahun ini, perilaku seperti apa yang kita lakukan dalam kehidupan di masyarakat.  Serta ibadah apa yang perlu kita tingkatkan dari masa ke masa. Di situ lah di sepanjang malam di Ramadan ini kita bisa melakukan tafakur, refleksi dan kotemplasi,” ujarnya.

 

Yudhoyono menyampaikan hal itu ketima memberikan sambutan buka puasa bersama para pejabat dan pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, malam ini (24/7/2012).

 

Kepala Negara mengatakan bulan suci Ramadhan tahun ini juga bertepatan dengan bulan Agustus, bulan yang memiliki sejarah tinggi dalam perjalanan bangsa. Presiden juga mengajak untuk melakukan refleksi kemerdekaan, perjalanan bangsa dan negara sejak Kemerdekaan 17 Agustsu 1945.

 

“Usia 67 tahun bagi sebuah negara nasional, masih tergolong usia yang muda dibandingkan dengan negara lain yang yang sudah ratusan tahun membangun tatanan kehidupan dan peradabannya,” katanya.

 

Presiden SBY menjelaskan pascakrisis 1998 Indonesia sebenarnya memasuki babak baru kehidupan berbangsa, dan tengah melakukan transformasi, bukan hanya reformasi. Namun, banyak tuntutan ingin melakukan perubahan yang radikal, cepat, dan besar-besaran padahal sebuah perubahan juga dalam ruang yang lebih besar selalu ada ancaman instabilitas, kegamangan dan potensi konflik perpecahan.

 

“Alhamdullilah, dengan pertolongan Allah SWT selamatlah negara kita,” ujarnya.

 

 

Presiden mengatakan transformasi yang dilakukan saat ini juga belum selesai dan masih berlanjut. Indonesia suatu saat akan menjadi negara yang kuat secara ekonomi dan politik yang berkeadilan. Transfromasi, lanjutnya, merupakan proses yang memerlukan waktu yang cukup panjang.

 

“Marilah kita belajar dari pengalaman negara lain yang telah maju. Dalam proses itu selalu ada dinamika, pasang surut bahkan keadaan jatuh bangun dari sebuah kehidupan yang sedang melaksanakan transfromasi.”

 

 

 

 

Sumber