Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

USAHA KECIL: Penyaluran kredit perbankan Jateng Rp53,5 triliun

Recommended Posts

SEMARANG: Realisasi penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) oleh perbankan di Jawa Tengah hingga Mei 2012 mencapai Rp53,5 triliun atau meningkat 19% dari periode sama tahun lalu yang Rp44,6 triliun.

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jateng dan DIY, Joni Swastanto mengatakan porsi kredit UMKM sebesar itu mencapai 38,09% dari total kredit perbankan di Jateng yang mencapai Rp140,4 triliun.

 

“Realisasi kredit tersebut ini menunjukkan bahwa UMKM di Jateng sedang berkembang dan tumbuh sangat baik,” ujarnya, Selasa (24/7/2012).

 

Menurut dia realisasi besaran kredit UMKM yang disalurkan melalui bank umum 36,99% dari total kredit bank umum, sedangkan kredit tersalur melalui dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 50,97%% dari total kredit BPR.

 

Sementara itu, jika dilihat dari jenis usaha, porsi kredit UMKM relatif berimbang yakni dalam kisaran 34% untuk masing-masing jenis usaha baik mikro, kecil, dan menengah.

 

“Secara sektoral, kredit UMKM terbesar disalurkan kepada sektor perdagangan, hotel, dan restoran hingga mencapai sebanyak 56%, disusul sektor jasa-jasa 18,9%, dan sektor industri pengolahan sebesar 10,4%,” ujarnya.

 

Berdasarkan jenis penggunaan, lanjutnya, kredit modal kerja mendominasi penyaluran kredit UMKM tersebut mencapai 84,9%, atau jauh lebih besar dari kredit investasi sebesar 15,1%.

 

Dia mengatakan peningkatan perkembangan UMKM di Jateng juga terlihat dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan di Jateng meningkat cukup signifikan, baik dari plafon kredit yang disediakan, realisasi penarikan, jumlah debitur yang memperoleh pembiayaan, serta NPL yang relarif rendah.

 

Data BI menunjukkan penyaluran KUR di wilayah ini hingga Mei 2012 plafon kredit mencapai Rp11,2 triliun dengan baki debet atau penarkan Rp4,4 triliun, serta rasio NPL 2,47%.

 

“Bila dilihat dari sisi pertumbuhan tahunan (year on year), plafon kredit tumbuh 69,52%, penarikan tumbuh 54,13%, dan jumlah debitor tumbuh 41,99% menjadi sebanyak 1.494.581 usaha atau terbanyak di antara 33 provinsi di Indonesia atau 23,17 persen dari total debitur KUR secara nasional,” tuturnya.

 

Secara sektoral, lanjutnya, KUR terbesar disalurkan pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 71%; sektor jasa dunia usaha 10,7%; dan sektor pertanian 5,3%. (k39/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...