Prabowo Setuju Jatah Divestasi 10 Persen Saham Freeport Buat Papua

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Meskipun saat ini kondisi Eropa sedang dilanda oleh krisis ekonomi, namun investasi Indonesia pada kuartal II dinilai masih baik. Hal ini, terlihat dari masih tingginya impor barang modal."Kuartal II saya pikir masih bagus ya. Artinya, kalau kita melihat impor itu masih tinggi," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro, kala ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

 

Bambang menambahkan, impor barang modal dan bahan baku telah menunjukkan aktifitas di sektor manufaktur. Menurutnya, impor tersebut menjadi salah satu indikator yang menyatakan investasi masih berjalan.

 

"Terus tadi juga lihat Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kita lebih tinggi dari biasanya. Itu salah satunya juga karena sektor ritelnya kuat dan kita lihat investasi di perdagangan terutama ritel kan juga cukup bagus," kata Bambang.

 

Meski demikian, dengan kondisi perekonomian global saat ini, dia belum dapat memprediksikan nilai investasi kuartal II. "Tetapi kalau melihat dari trennya masih cukup bagus, paling tidak imbang dengan kuartal I," tukas dia.

 

Defisit neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada Mei 2012. Defisit pada Mei, tercatat sebesar USD485,9 juta. Meski demikian, defisit pada Mei menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

 

Nilai ekspor dari Januari hingga Mei 2012 sebesar USD81,42 miliar yang naik secara 1,48 persen secara year on year (yoy) di mana dari nilai tersebut ekspor nonmigas sebesar USD64,26 miliar atau naik sebesar 0,04 persen dibandingkan dengan tahun lalu dalam periode yang sama. Selain itu untuk nilai impor Mei 2012 mengalami kenaikan sebesar 16,09 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yaitu mencapai USD17,21 miliar. (mrt)

 

 

 

Sumber