Emiten Tambang Boy Thohir (ADRO) Tebar Dividen Interim US$250 Juta

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Euro masih melemah terhadap dolar AS Senin, meski perlahan menjauh dari level terendah tahun 2, karena kekhawatiran tentang prospek bailout besar-besaran untuk Spanyol dan potensi Yunani keluar dari zona Euro melemahkan sentimen terahdap mata uang tunggal tersebut.

 

Merusak sentimen terhadap euro, yield obligasi 10 tahun Spanyol masih mendekati level rekor 7,50% pada Senin, di atas ambang batas 7%, di tengah kekhawatiran bahwa Spanyol akan membutuhkan bailout penuh setelah negara bagian Murcia dan Valencia meminta bantuan keuangan dari Madrid pada akhir pekan lalu.

 

Lonjakan biaya pinjaman terjadi meski menteri keuangan zona euro menyetujui paket bailout senilai 100 miliar pound kepada bank Spanyol, Jumat. Sebelumnya Senin, Menteri Ekonomi Spanyol Luis de Guindos membantah bahwa Madrid akan membutuhkan bailout skala penuh.

 

Euro mendapat dukungan setelah Dana Moneter Internasional mengatakan akan memulai pembicaraan dengan Yunani pada Selasa besok, dengan harapan mendapatkan program reformasi ekonomi negara kembali sesuai jadwal.

 

Pengumuman itu dikeluarkan setelah laporan media Jerman menyarankan bahwa IMF tidak lagi ambil bagian dalam memberikan bantuan keuangan untuk Yunani, sehingga memicu kekhawatiran bahwa negara itu akhirnya akan keluar dari zona euro.

 

Euro terpantau terendah sejak pertengahan Juni 2010 mencapai 1,2068 pada perdagangan AS, kemudian konsolidasi ke level 1,2120, atau hanya turun 0,30%.

 

Terhadap mata uang lain, euro menjauh dari level terendah di tiga setengah tahun terhadap pound, naik 0,40% ke level 0,7816 tetapi masih berada di kisaran ketat 12 tahun terhadap yen, turun 0,43% ke level 95,01.(api)

 

 

 

Sumber