HIRE A BEST HACKER CRYPTOCURRENCY / BANK EXPERT/ MARK WIZARD HACKERS

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Meski diperkirakan terjadi ekspektasi inflasi pada bulan Ramadan dan Idul Fitri, pemerintah yakin lajunya tidak akan melebihi 1% pada Juli dan Agustus 2012.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan peningkatan inflasi pada masa puasa dan menjelang Idul Fitri hanya merupakan siklus musiman. Ini, katanya, hanya dipicu oleh komponen bahan pangan secara sementara dan akan kembali normal pada bulan selanjutnya.  

 

“Bulan puasa ini saya yakin inflasinya tidak akan lebih dari 1%. Memang biasanya harga relatif tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, tapi nanti akan anjlok lagi,” ujarnya di Jakarta, Senin(23/7/2012).

 

Dia juga meyakini sasaran inflasi sampai akhir tahun akan berada di bawah 5% seperti target pemerintah sebelum ada kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

 

“Kita persiapkan semua bahan pangan untuk menghadapi puasa dan lebaran,” ungkapnya.

 

Sebelumnya, ekonom memperkirakan laju inflasi pada Juli dan Agustus masing-masing akan mencapai 1% dengan akumulasi inflasi tahunan melebihi estimasi pemerintah yang sebesar 4,5%.

 

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada A Tony Prasetiantono menilai tingginya inflasi dua bulan mendatang dipicu harga bahan pangan yang naik secara musiman pada bulan puasa dan Idul Fitri.

 

Penyebab lain, lanjutnya, yakni tingginya tarif angkutan umum pada sektor transportasi dan sektor jasa yang berlaku pada masa lebaran. Selain itu, dipicu pula oleh kenaikan biaya pendidikan

 

Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi periode yang sama tahun lalu yakni hanya sebesar 0,67%. Angka prediksi juga melebihi tingkat inflasi bulan sebelumnya yang sekitar 0,62%. Namun, lanjut dia, nantinya kondisi akan kembali reda hingga mencatatkan deflasi pada September. (faa)

 

 

 

 

Sumber