Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TERMINAL KALIBARU: Pengusaha Logistik Minta Cepat Dibangun

Recommended Posts

JAKARTA—Pengusaha sektor logistik dan forwarder meminta pemerintah mempercepat pembangunan Terminal Kalibaru di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

 

Anwar Sata, Wakil Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)-Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi), menuturkan sekitar 60%—70% arus barang melalui pelabuhan itu, sedangkan 30% lainnya tersebar di sejumlah pelabuhan di Tanah Air.

 

Oleh karena itu, Tanjung Priok harus berbenah diri untuk mengantisipasi lonjakan barang yang selalu terjadi di pelabuhan tersibuk di Indonesia tersebut.

 

Menurutnya, pemerintah menjanjikan groundbreaking Terminal Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta, itu pada Juli mendatang. Namun, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini.

 

“Kami meminta semua instansi pemerintah berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah ini, apalagi kapasitas angkutan barang di Tanjung Priok semakin tinggi setiap tahun,” katanya seusai bertemu dengan Menteri Perindustrian M.S Hidayat di Kementerian Perindustrian, Senin (23/7/2012).

 

Dia menegaskan Indonesia menghadapi Asean Economic Community pada 2015, sehingga perbaikan semua sektor ekonomi harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing.

 

Berdasarkan data ALFI-Gafeksi, volume arus bongkar muat barang dalam negeri mencapai 8 juta TEus dari sekitar 25 pelabuhan di sejumlah daerah.

 

Adapun volume angkutan barang di Tanjung Priok diduga mencapai 6 juta TEUS 60%—70% dari total nasional hingga 2012, terutama barang ekspor-impor.

 

Pertumbuhan volume barang di sejumlah pelabuhan itu mencapai 1 juta TEus per tahun. Dengan demikian, volume angkutan barang di Tanjung Priok diproyeksikan berkisar 9—10 juta TEus pada 2015 mendatang.

 

“Pembangunan infrastruktur harus digenjot. Jika tidak, kita akan kalah bersaing dengan negara lain,” tegasnya.

 

Yukki Nugrahawan Hanafi, Sekretaris Jenderal ALFI-Gafeksi, menambahkan siap mendorong kesiapan pelabuhan untuk menghadapi AEC 2015.

 

Sejumlah permasalahan masih menjadi kendala di sejumlah pelabuhan, terutama waktu operasional yang masih terbatas.

 

“Terkadang pelabuhannya bukam tapi Kantor Bea dan Cukai di pelabuhan tutup, sehingga itu mengganggu arus barang,” tegasnya.

 

Dia mengemukakan arus logistik yang tidak normal menyebabkan harga barang naik di atas harga rata-rata sehingga itu memberatkan masyarakat.

 

Menurutnya, saat ini Pelabuhan Tanjung Priok menjadi barometer seluruh pelabuhan di dalam negeri. Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah membangun Terminal Kalibaru yang dijanjikan akan dilakukan groundbreaking pada Juli ini.

 

Di samping itu, sektor logistik masih mampu diefisiensi secara maksimal. Yukki menjelaskan  bila pertumbuhannya sudah di atas 20%—21% terhadap produk domestik bruto (PDB), itu  sudah luar biasa.

 

“Itu sudah cukup bagus. Jika demikian terjadi, maka kami optimistis triliunan investasi baru akan masuk ke dalam negeri,” ujar Yukki. (bas)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...