Lengkap! Ini 29 Pedagang Kripto Resmi Terdaftar di OJK

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Potensi lahan terlantar yang dapat digunakan untuk pertanian seluas 2,1 juta hektare akan diidentifikasi terlebih dahulu.

 

Menteri Pertanian Suswono mengatakan pihaknya baru saja bertemu dengan Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk mengetahui posisi lahan terlantar. Selama ini, data lahan terlantar mencapai 7,2 juta ha, tetapi Badan Pertanahan Nasional mengidentifikasi potensi lahan terlantar seluas 2,1 juta ha.

 

"Ini sendiri nanti akan diidentifikasi dalam waktu mudah-mudahan sebulan. BPN dan Kementerian Pertanian akan mendalami itu," ujarnya di kantor Kementan, Senin (23/7).

 

Dia menjelaskan BPN akan memastikan potensi lahan terlantar 2,1 juta ha tersebut untuk kemudian lahan-lahan tersebut didistribusikan kepada petani. Pembagian lahan terlantar kepada petani itu, katanya, melalui pola inti-plasma.

 

Dia belum mengetahui posisi lahan terlantar 2,1 juta ha itu berada di mana. "Kita belum tahu, itu [lahan terlantar 2,1 juta ha] kan masih data yang rahasia. Kewenangan ada, belum bisa dirilis ke publik. kita ingin melihat potensi itu."

 

Mentan berpendapat secara ideal lahan yang terlantar tersebut dan tidak digunakan oleh pemilik hak guna usaha (HGU), maka akan lebih baik jika diserahkan kembali kepada negara.

 

Menurutnya, lahan terlantar itu biasanya suda ada pihak yang memiliki wewenang terhadap lahan itu. "Iya, biasanya dia punya kewenangan dalam tanda kutip menguasai. Namun, lahan ini kan dalam konstitusi untuk digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun, tentu saja dalam hal ini, para petani mendapatkan lahan-lahan itu."

 

Dia menambahkan ke depan akan ada lagi pertemuan dengan Kementerian Kehutanan dan BPN untuk menindaklanjuti potensi lahan terlantar tersebut. Apalagi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan, katanya, telah memiliki peta lahan yaitu potensi lahan yang ada di Indonesia.

 

Namun, potensi lahan itu, katanya, belum sampai pada angka-angka, tetapi bergantung pada wilayah tersebut berapa daya dukung sumber daya manusia. "Kita belum sampai pada berapa besar [luas lahan] yang akan didistribusikan ke petani.(msb)

 

 

 

Sumber