Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

NEW YORK - Saham-saham di perdagangan Wall Street naik pada Kamis waktu setempat, di mana indeks S & P 500 meraih angka tertingginya. Penguatan ini didukung laba perusahaan teknologi dan harapan dari stimulus moneter melebihi data ekonomi yang lemah.Dilansir dari Reuters, Jumat (20/7/2012), indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) menguat 34,66 poin atau 0,27 persen ke 12.943,36. Sementara indeks 500 Standard & Poor (GSPC) naik 3,73 poin atau 0,27 persen ke 1.376,51. Serta Nasdaq Composite Index (IXIC) naik 23,30 poin atau 0,79 persen menjadi 2.965,90.

 

Laba sebagian besar perusahaan telah mengalahkan ekspektasi analis yang diturunkan. Adapun IBM (IBM) menaikkan prospek labanya setahun penuh, serta perkiraan laba eBay (EBAY) melebihi keuntungan. Kemudian perusahaan Qualcomm (QCOM) berharap meraih untung pada Desember mendatang.

 

"Eropa telah tenang dan berita laba cukup membuat Wall Street terseret. Ini sedikit lebih baik dari yang diharapkan," kata Fred Dickson, kepala strategi pasar dari DA Davidson & Co di Lake Oswego, Oregon.

 

Kendati demikian, data manufaktur dan tenaga kerja yang lemah, serta pendapatan jatuh untuk bank investasi Morgan Stanley (MS), sehingga membuat sahamnya turun lebih dari lima persen.

 

Meskipun demikian, harapan bahwa Federal Reserve akan segera meningkatkan upaya stimulus telah membantu pasar melepaskan berita buruk. Ketua Fed Ben Bernanke mengatakan pekan ini bank sentral AS akan bertindak jika prospek memburuk. (ade)

 

 

 

Sumber