Bakti BCA dan Nicholas Saputra Dukung Penenun Warna Alam Tanah Marapu

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pergerakan harga emas diprediksi masih berada dalam tekanan turun dengan potensi target ke area US$1.559 per troy ons.

 

 

Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan jika terlihat indikasi pelemahan dolar AS, maka harus diwaspadai potensi "rebound" pada emas.

 

 

"Hal ini jika harga melampaui level resisten US$1.584  per troy ons dengan target kembali ke level US$1.598-US$1.600 per troy ons," katanya di Jakarta, Kamis (129/7/2012).

 

 

Ariston menambahkan untuk data-data ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para trader emas adalah data klaim tunjangan pengangguran AS.

 

 

Data ini menjadi salah satu pertimbangan Bank sentral AS untuk mengeluarkan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE).

 

 

"Apabila data ini lebih buruk dari ekspektasi maka memberi peluang bagi pelemahan dolar AS," terangnya.

 

 

Ekspektasi data klaim tunjangan pengangguran di AS itu adalah 367.000 klaim.

 

 

Selain data penting yang patut diperhatikan adalah data indeks manufaktur di kawasan Philadelphia, di mana pelemahan data ini juga akan membawa dolar AS melemah.

 

 

Sementara pada perdagangan Rabu (18/7), emas melanjutkan pelemahan menuju hari ketiga berurutan setelah dolar AS menguat dan Chairman U.S. Federal Reserve Ben Bernanke kembali tidak menegaskan pihaknya akan segera meluncurkan paket stimulus tahap berikutnya.

 

 

Emas untuk pengiriman Agustus merosot 18,70 dolar AS per troy ons atau 1,2% , menjadi US$1.570,80  per troy ons di Comex, divisi dari New York Mercantile Exchange.(Antara/msb)'

 

 

 

Sumber