Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pada hari ini, Senin, 16 Juli 2012, sejumlah media cetak nasional memilih fokus pemberitaan yang bervariasi.

 

Mulai dari informasi rancangan undang-undang perbankan, kebocoran pajak negara hingga kenaikan harga-harga kebutuhan pokok menjadi pilihan media massa itu.

 

Laba bersih

 

Pertumbuhan laba bersih emiten di Bursa Efek Indonesia dari berbagai sektor hingga kuartal II/2012 masih sesuai ekspektasi.

 

Menurut pelaku pasar, perusahaan bahkan melebihi target, meskipun beberapa di antaranya mulai melambat karena terimbas krisis. (Indonesia Finance Today)

 

RUU Perbankan

 

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merampungkan draf rancangan undang-undang (RUU) Perbankan.

 

Komisi IX DPR segera mengudang semua pemangku kepentingan industri perbankan guna membahas pengganti UU Perbankan No.10/1998. (Kontan)

 

Jumlah emiten

 

Jumlah perusahaan besar di Indonesia mencapai 5.000 dan perekonomian negeri ini menguasai 40% produc domestic bruto (PDB) Asean.

 

Namun, jumlah emiten di bursa domestik baru sebanyak 446 perusahaan, tertinggal dibanding Singapura dan Malaysia. (Investor Daily)

 

Kebocoran pajak

 

Terulangnya kasus tertangkap tangan pegawai pajak yang melakukan tindak pidana korupsi mulai dari Gayus Tambunan (Rp28 miliar), Dhana Widyatmika (Rp18 miliar), Tommy Hendratno (Rp280 juta) dan Anggrah Suryo (Rp300 juta) membuktikan kebocoran penerimaan negara dari sektor pajak cukup tinggi.

 

Bahkan, tingkat kebocoran itu mencapai sekitar Rp150 triliun—Rp200 triliun per tahun. (Neraca)

 

Kebutuhan pokok

 

Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok naik. Kenaikan itu relatif tidak bisa dikendalikan pemerintah. (Kompas) (Bsi)

 

 

 

Sumber