SwissCham Gelar Gala Dinner dan Donasi untuk Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

MEDAN—Pengiriman barang dari daerah lain menuju Medan naik 10%-15% menjelang puasa dan Lebaran.

 

Moch Eka Tarigan, Ketua Asosiasi Pengusaha Ekspedisi Indonesia (Asperindo) Sumut, mengungkapkan peningkatan pengiriman barang menuju Medan untuk memenuhi kebuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri.

 

“Peningkatan meningkat 10%-15% dari hari normal. Kalau hari normal volume barang yang masuk ke Medan lewat jasa ekspedisi udara 30 ton per hari,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (15/7).

 

Terkait  dengan arus kargo udara dari Medan menuju daerah lain, Tarigan mengatakan peningkatannya hampir sama. Pergerakan barang di dalam negeri, jelasnya, saling melengkapi. Misalnya, kata dia, kebutuhan kue bika ambon dari Medan menuju daerah lain meningkat.

 

Sebaliknya, lanjut dia, barang yang masuk dari daerah lain ke Medan biasanya konfeksi, tas, dan barang kebutuhan pokok yang harganya mahal di Medan. “Jadi barang mengalir sesuai dengan peningkatan harga. Kalau harga di Medan lagi naik, jenis barang kebutuhan apapun seperti cabai bisa masuk,” tuturnya.

 

Adapun pengiriman barang ke luar negeri, Tarigan menjelaskan biasanya ditangani oleh perusahaan pelayaran. “Pengiriman barang ke luar negeri dalam skala besar bukan porsi Asperindo. Kami hanya menangani yang kecil-kecil,” tuturnya.

 

Tarigan menjelaskan kenaikan ongkos angkutan cargo sebesar itu masih wajar mengingat permintaan naik. “Mengikuti hukum pasar. Soalnya kami hanya mendapatkan keuntungan pada waktu tertentu saja. Kalau ekspedisi lagi sepi, banting harga pun tidak terelakkan,” jelasnya.

 

Asperindo Sumut memiliki  75 perusahaan yang menjadi anggota. Semuanya anggota tersebut, paparnya, masih aktif mengirim dan menerima barang dari dan ke Medan serta daerah lain. (bas)

 

 

 

Sumber