Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

JELANG RAMADHAN: YLKI minta pengawasan makanan diperketat

Recommended Posts

PADANG: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Barat, meminta pemerintah meningkatkan pengawasan produk makanan menjelang bulan Ramadhan 1433 Hijriah.

 

Ketua Harian YLKI Sumbar Syaharman Zanhar menggharapkan menjelang dan saat Ramadhan, dinas pemerintah terkait harus meningkatkan pengawasan agar produk di pasaran layak konsumsi di tengah peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan.

 

"Kami meminta Dinas Perindustrian Perdagangan), Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta dinas terkait lainnya untuk meningkatkan pengawasan agarn produk yang di pasaran aman dan layak dikonsumsi oleh masyarakat," kata Syaharman, Rabu (11/07).

 

Dia menambahkan, bukan tidak mungkin masih ada saja pelaku usaha yang tidak jujur dengan motivasi mencari untung di bulan puasa, dengan menjual produk yang kedaluarsa, tidak terdaftar di BPOM, tidak memenuhi standar kesehatan, dan sebagainya.

 

Sementara itu, khusus untuk panganan berbuka puasa, YLKI juga meminta adanya pengawasan terhadap jajanan tersebut, terutama dari bahaya bahan pewarna, pengawet boraks, formalin, atau zat kimia lainnya yang dimasukkan dalam makanan.

 

YLKI meminta pihak terkait meningkatkan razia di pusat-pusat perbelanjaan, pertokoan, untuk menjamin keamanan konsumen dalam memperoleh kebutuhan barang-barang produksi, baik berupa panganan berbuka puasa, maupun yang berbentuk instan lainnya.

 

Selain meminta adanya pengawasan yang lebih ketat oleh pihak terkait, YLKI juga mengimbau para pelaku usaha agar tidak menjual produk yang berbahaya bagi masyarakat.

 

Sedangkan bagi masyarakat atau konsumen sendiri, YLKI juga mengimbau agar lebih cerdas dalam berbelanja, salah satunya dengan melihat tanggal kadaluarsa dalam setiap produk yang akan dibeli, dan bagi jajanan berbuka puasa untuk melihat ciri-ciri makanan yang mengandung zat berbahaya.

 

"Dengan cara ini konsumen sudah menyelamatkan diri, bahkan keluarga dari produk makanan membahayakan, dan yang penting diingatkan adalah selalu memperhatikan setiap produk yang akan dibeli, baik dari kualitas, dan juga standar kesehatannya," jelas Syaharman. (Antara/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...