Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INDONESIA-CHINA: Perdagangan bilateral terus tumbuh

Recommended Posts

JAKARTA: Nilai perdagangan RI-China terus meningkat hingga mencapai US$60 miliar pada 2011 seiring hubungan kedua negara yang semakin dekat.

 

Ketua Umum Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China (LIC) Sukamdani Sahid Gitosardjono mengatakan volume perdagangan RI-China dan investasi China di Indonesia terus membaik sejak terjadi pemulihan hubungan kedua negara pada 1985.

 

Jika volume dagang kedua negara pada 1984 hanya US$232 juta, pada 1990 meningkat menjadi US$1,49 miliar. Jumlah itu naik lagi pada 2008 menjadi US$30 miliar dan menanjak menjadi US$60 miliar pada 2011.

 

“Perkembangan pemulihan hubungan dagang pun langsung bisa dirasakan kedua negara. LIC membantu meningkatkan volume perdagangan RI-China,” katanya di sela pelantikan dewan pengurus pusat LIC periode 2012-2017 di Jakarta, Selasa malam (11/7/2012).

 

Menurut Sukamdani, baik LIC maupun lembaga persahabatan dari negara-negara Asean-China sama-sama menganggap China adalah negara besar di Asia Pasifik yang diperlukan demi memajukan kesejahteraan setiap negara.

 

Kedua pihak memiliki pandangan yang sama bahwa kerja sama yang erat antara Asean dan China   memberi dampak positif bagi upaya memajukan perekonomian dan kesejahteraan di kedua wilayah.

 

“Dalam hubungan bilateral dengan China, tugas utama LIC adalah semakin memajukan hubungan ekonomi-perdagangan, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan olahraga,” ungkapnya.

 

LIC didirikan pada 3 Juli 1992 oleh pengusaha yang ikut serta dalam delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang menjadi pelaksana dari nota kesepahaman tentang Pemulihan Hubungan Dagang Langsung Indonesia-China yang ditandatangani di Singapura pada 5 Juli 1985.

 

Minister Counsellor of China Embassy Liu Quan mengatakan LIC membantu memecah kebekuan dan mempererat kembali hubungan China-Indonesia. “Sukamdani memiliki dedikasi yang tinggi dalam memperbaiki hubungan China dan Indonesia,” ungkapnya.

 

Hubungan dagang China-Indonesia pun tetap kuat di tengah badai krisis Eropa, terbukti dari nilai perdagangan kedua negara yang meningkat dari tahun ke tahun.

 

Meskipun meningkat, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perdagangan RI-China pada Januari-Mei 2012 defisit US$3,01 miliar. Nilai ekspor Indonesia tercatat hanya US$8,88 miliar, tetapi impornya mencapai US$11,89 miliar.

 

Defisit ini meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$2,74 miliar. Ekspor Indonesia pada periode itu hanya US$7,01 miliar, sedangkan impornya mencapai US$9,75 miliar.(msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...