PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

NEW YORK: Bursa AS kembali tersungkur untuk hari ke-4 membuat indeks Standard & Poor’s 500 mengalami loss terpanjang sejak Mei, di tengah kekhawatiran soal kinerja korporasi AS.

 

S&P 500 melandai 0,8% ke 1.341,42 pada penutupan hari ini, pukul 4 soer waktu New York atau  Rabu subuh waktu Jakarat (11/07). Dalam 4 hari ini, indeks acuan itu sudah tergerus 2,5%.

 

“Kekhawatiran yang lebih besar adalah apa yang terjadi dalam beberapa kuartal ke depan,” kata Bruce McCain, kepala investasi KeyCorp di Cleveland yang mengelola dana US$20 miliar.

 

“Mengecewakannya kinerja korporasi AS menyugesti kita bahwa perlemahannya tidak hanya terjadi pada kuartal ini, tetapi juga pada kuartal berikutnya.”

 

Riset para analis yang dikompilasi Bloombergr memprediksi laba bersih perusahaan yang sahamnya tercatat di indeks S&P 500 turun 1,8% pada kuartal II/2012.

 

Apabila prediksi itu terbukti, hal tersebut menjadi yang pertama sejak 2009. Meski, para analis juga mengestimasi pendapatan perusahaan di kuartal II ini tetap tumbuh 2,5%. (Bloomberg/Bsi)

 

 

 

Sumber