PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya siap menerjunkan tim untuk mengawasi peredaran makanan dan minuman yang tidak sesuai standard.

 

 

Bahkan pengawasan akan semakin ketat menjelang dan selama Ramadhan, termasuk untuk mengantisipasi peredaran makanan dan minuman yang kedaluwarsa.

 

“Biasanya menjelang hari besar seperti Puasa dan Lebaran marak beredar produk makanan dan minuman kedaluwarsa sehingga perlu pengawasan lebih ketat dari hari-hari biasa,” ujar Endang Widyowati, Kabid Sertifikasi Layanan Konsumen BBPOM Surabaya dalam siaran persnya hari ini.

 

Sebagai persiapan awal, BBPOM Surabaya akan mengirim surat edaran kepada distributor dan penjual eceran. Selain mengawasi produk yang kedaluwarsa, lembaga tersebut juga menyita produk yang tidak susai standar misalnya tidak berlabel Bahasa Indonesia.

 

“Biasanya produk makanan dan minuman impor ini akan semakin merak menjelang Lebaran seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.”

 

Namun, Endang tidak menjelaskan lebih jauh berapa jumlah makanan dan minuman (mamin) yang ditemukan tidak memenuhi standar pada Lebaran tahun lalu. Menurutnya tahun ini BBPOM Surabaya akan melakukan pengawasan yang lebih ketat.

 

Untuk produk yang kadaluwarsa. Tambahnya, akan disita dan dimusnahkan. Sementara yang tidak berlabel bahasa Indonesia harus diganti sehingga masyarakat bisa membaca kandungan bahan dan isi produk.

 

Endang mengatakan pengawasan dan pemeriksaan produk mamin ini akan dilakukan di sejumlah pasar tradisional, gerai mamin dan pasar modern seperti supermarket serta hypermarket. (arh)

 

 

 

 

 

 

Sumber