Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

PALU: Keluarga tahanan narkoba Klas IIA Palu, Sulawesi Tengah, mengamuk setelah tak terima perlakuan sipir rumah tahanan yang diduga menganiaya salah satu tahanan yakni Edi Suyanto pada Senin (9/7/2012).

 

Keluarga korban penganiayaan itu berteriak-teriak sambil memukul kaca di lokasi kejadian. Perang mulut dengan petugas rumah tahanan (rutan) pun terjadi  karena keluarga tidak diizinkan masuk melihat langsung Edi Suyanto.

 

Tak kuasa membendung keluarga korban, petugas rutan akhirnya memberikan izin kepada perwakilan keluarga korban untuk melihat langsung kondisi Edi Suyanto.

 

Ketua Majelis Anggota Lembaga Penelitian dan Studi Hak Asasi Manusia Aristan, sebagai pendamping keluarga korban, mengatakan kasus dugaan penganiayaan itu bermula saat Edi diminta oleh petugas sipir untuk mengerjakan sesuatu.. Hal itu lantaran Edi memiliki keahlian memasak dan sehari-hari bekerja sebagai juru masak di rutan.

 

"Kami mendapat informasi kalau Edi telah dianiaya oleh petugas sipir di dalam tahanan. Ia sempat dipukui dan diinjak oleh tiga orang,” ujar Aristan di Palu, Selasa (10/7/2012)

 

Aristan menyebutkan Edi mengalami luka memar di bagian wajah dan rahang. Terkait dengan dugaan kekerasan itu pihak keluarga akan melaporkan hal itu ke Polres Palu dan Komisi Hak Asasi Manusia Perwakilan Sulawesi Tengah terhadap tiga petugas sipir yakni AP, MF dan IS.

 

“Seharusnya tindakan-tindakan penganiayaan dan kekerasan tidak terjadi di rutan sebab dikhawatirkan jika mereka keluar kelak bukan malah menjadi baik malah justeru jahat,” kata Aristan.

 

Kepala Divisi Lembaga Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM Sulteng Sudarto mengatakan pihaknya tengah mengumpulkan berbagai data terkait dengan dugaan itu. “Jika memang terbukti akan diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku," katanya. (arh)

 

 

 

Sumber