Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKSPOR INDONESIA turun terkena imbash krisis ekonomi global

Recommended Posts

BADUNG: Penurunan kinerja ekspor merupakan imbas negatif krisis ekonomi global yang tidak bisa dihindari oleh Indonesia.

 

Namun di sisi lain, krisis yang bermuara di kawasan Eropa tersebut bisa menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi investasi dan konsumsi masyarakat.

 

Armida Salsiah Alisjahbana, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menuturkan perlambatan ekonomi dunia yang terpicu krisis kawasan Eropa saat ini mulai terasa dampaknya terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.

 

Ekspor yang menurun menjadi sinyal bahwa Indonesia juga tidak bisa terbebas dari pengaruh pemburukan ekonomi di Benua Biru.

 

“Namun untuk investasi mudah-mudahan ada sisi peluang. Dalam arti kita bisa menjadi alternatif destinasi investor karena perusahan-perusahaan yang sehat di Eropa dan Amerika Serikat tetap ingin berkembang kalau punya ruang investasi,” tuturnya di slea Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi Kerja Sama Selatan-Selatan di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (10/7)

 

Kendati ada peluang pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, dampak krisis Eropa tidak boleh dianggap enteng.

 

Guna mengompensasi penyusutan kontribusi sektor perdaganagn terhadap PDB, maka investasi dan konsumsi perlu diperkuat.

 

Lukita Dinasryah Tuwo, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, meyakini perekonomian Indonesia masih akan tumbuh sesuai dengan prognosis APBNP 2012.

 

Sebab, meskipun ekspor terkoreksi, indikator makroekonomi lainnya menunjukan kinerja yang cukup baik.

 

“Dari sisi belanja pemerintah, penyerapan anggarannya sudah lebih baik [dari tahun lalu]. Kedua kita mengantisipasi situasi yang ada ini dari pengalaman krisis 2008-2009, di mana kita mampu bertahan karena domestik ekonomi kita yang masih sangat kuat,” tuturnya.

 

Pengelolaan ekonomi Indonesia yang mengandalkan pasar domestik, kata Lukita, mulai ditiru oleh China dan India yang mulai bergeser dari negara eksportir dan investasi menjadi negara konsumer.

 

Cara itu dianggap sebagai kunci dalam meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara di tengah ketidakpastian ekonomi dunia akibat krisis Eropa.

 

“Kami melihat China sendiri mulai masuk, reorientasinya ke domestik ekonomi. Posisi kita lebih siap. Jadi tinggal menggerakkan itu saja,” terangnya.  (faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...