Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Euro melejit hingga ke US$1,2312, dari sebelumnya di US$1,2278 saat penutupan perdagangan pada Jumat kemarin bahkan sempat jatuh hingga ke US$1,2265 diawal Senin waktu sesi perdagangan Asia.

 

Euro menguat terhadap Dolar AS pada perdagangan Senin (09/07) setelah menyentuh level terendahnya dalam dua tahun ini di pekan kemarin, akhirnya menemukan dukungan bagi kenaikan Euro setelah Pidato dari Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi dalam sebuah pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang memfokuskan pada uaya melakukan pertolongan terhadap Spanyol guna mengatasi masalah krisis kredit disana.

 

Sementara Dolar AS terhadap Yen Jepang hanya berubah sedikit menuju 79,59 Yen dari sebelumnya di ¥79,65 pada akhir Jumat kemarin.  Pada perdagangan antara GBP dengan USD, Poundsterling menguat ke US$1,5518, dari sebelumnya di US$1,5482, sementara dalam perdangan antara Aussie dengan Dollar AS, dimana AUD/USD diperdagangkan di US$1,0194, terkoreksi sedikit dari US$1,0206.

 

Euro masih berada di puncak terhadap Dolar AS sehingga menimbulkan rasa was-was pula, meningkatnya aksi beli yang dilakukan secara global dengan focus perhatian akan pembayaran yang akan jatuh tempo sehingga membuat Obligasi seperti milik Spanyol bisa melejit imbal bunganya untuk Obligasi 10 tahun hingga di kisaran 7%.  Dimasa yang akan datang, potensi melemahnya Euro atas Dolar AS dan Yen bisa meningkat cepat pula.(api)

 

 

 

Sumber