Ini Beda Rumus Kenaikan UMP Lama dan Baru

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Jakarta masih memiliki lahan seluas ratusan hektare yang bisa dikembangkan menjadi berbagai proyek mulai dari residensial, komersial, maupun perkantoran.

 

Handaka Santosa, Wakil Ketua Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI), mengatakan lahan-lahan yang belum dikembangkan itu tersebar di berbagai belahan Jakarta seperti Kemayoran, Pluit, maupun daerah Jakarta Timur.

 

“Jumlahnya [lahan yang belum dikembangkan] bisa ratusan hektare  dan permintaan untuk produk-produk properti dari residensial, komersial, hingga perkantoran masih sangat tinggi,” ujarnya di sela konferensi Real Estate Indonesia 2012 hari ini, Senin (9/7/2012).

 

Menurutnya, pembangunan di sisa lahan ini tidak akan mengganggu rencana ruang terbuka hijau (RTH) mengingat pemerintah daerah setempat telah menyusun rencana tata kota yang mencakup RTH tadi.

 

Dia berharap walaupun pemda terus mengejar kekurangan RTH di Jakarta, namun pembangunan seharusnya dibiarkan terus berjalan. Lagi pula, tren yang ada saat ini adalah masyarakat mulai kembali tinggal di perkotaan untuk menghindari kemacetan.

 

“Seperti pembangunan mal, misalnya, setelah tahun ini moratorium, semoga tahun depan kami bisa mulai membangun lagi karena masih banyak ritel luar negeri yang membutuhkan ruang di Jakarta seperti Uniqlo dan H&M,” jelasnya.

 

Selain Jakarta, Handaka menilai berbagai ibukota provinsi di seluruh Indonesia berpeluang mengalami pertumbuhan properti yang cukup tinggi seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di sana. Beberapa kota yang cukup potensial itu antara lain Bandung, Surabaya, Makassar, Balikpapan hingga Medan. (sut)

 

 

 

Sumber