Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KECELAKAAN KAPAL: KM Indra Jaya tenggelam dihantam cuaca buruk

Recommended Posts

BATAM: Kapal Motor (KM) Indra Jaya 188 yang mengangkut 6.100 sak semen tenggelam akibat cuaca buruk di Selat Tungkil, Perairan Pulau Abang, Batam, pada Minggu 8 Juli 2012, sekitar pukul 9.30 WIB.

 

 

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Batam Kolonel Laut (P) Nurhidayat mengatakan kapal yang membawa tujuh Anak Buah Kapal (ABK) tersebut bertolak dari Pelabuhan CPO Kabil, Batam, dengan tujuan Pelabuhan Talang Duku, Jambi.

 

 

"Empat ABK belum dapat ditemukan sampai sekarang," katanya, Senin 9 Juli 2012.

 

 

Selain membawa ribuan sak semen, lanjut Nurhidayat, kapal tersebut juga membawa 90 tangki minyak sayur yang terbuat dari plastik dan besi dalam keadaan kosong.

 

 

Patroli Keamanan Laut Pos Angkatan Laut di Pulau Abang dengan dibantu para nelayan berhasil menyelamatkan tiga ABK yang diketemukan terapung selama dua jam dan kemudian dievakuasi ke Pos AL Pulau Abang sekitar pukul 11.30 WIB pada hari saat kecelakaan.

 

 

Menurut Nurhidayat, tenggelamnya KM Indra Jaya 188 di Selat Tungkil terjadi sangat cepat dimana kapal tenggelam seperti  kapal Titanic karena pecahnya lambung di buritan kapal.

 

 

"Kapalnya tenggelam sama seperti Titanic yang tegal lurus ke atas akibat buritan kapal yang pecah karena dihantam ombak," ujar Dimas (23), mualim I KM Indra Jaya 188.

 

 

Tanpa pikir panjang, lanjut Dimas, dia langsung mengambil life jacket di bawah dan naik keanjungan untuk terjun ke laut agar bisa selamat dari tenggelamnya kapal.

 

 

Dimas mengatakan, pada saat menjelang kejadian dia berada di anjungan ketika kapal mulai pecah dihantam ombak di bagian buritan usai dihantam ombak setinggi 3,5 meter.

 

 

"Saya yang terjun pertama, ketika kapal mulai tenggelam baru akhirnya teman-teman lain berani untuk terjun," terangnya.

 

 

Senada dengan Dimas, Rahman bersama dengan Taufik akhirnya berani terjun dari anjungan untuk menyelamatkan diri dan kemudian mengapung di laut hampir dua jam sampai kapal patroli dari Lanal Batam menyelamatkan ketiga ABK ini.

 

 

"Saya selamat karena ada tangki besi yang mengapung, saya berpegangan dan mengapung selama dua jam hingga kapal patroli Lanal menyelamatkan kami," kata Rahman.

 

 

Bersama dengan Taufik, Rahman mengapung menggunakan tangki besi, sementara Dimas jauh dengan mereka karena terpisah karena terlebih dahulu terjun ke laut.

 

 

Seusai mendapatkan bantuan dari kapal patroli Lanal Batam dan nelayan setempat, akhirnya ketiga ABK ini dievakuasi dan dibawa ke Mako Lanal Batam.

 

 

Sementara itu, empat lainnya masih dilakukan pencarian oleh pihak Lanal dan Basarnas, mereka adalah Nakhoda kapal, Heng Lam (38), Raja Fatahilah (32), Zulkifli Saragih (38) dan Robin Wil Sirait (27).

 

 

Nurhidayat melanjutkan, pencarian korban karamnya kapal Indra Jaya 188 hingga kini belum membuahkan hasil. Tim search and rescue (SAR), katanya, masih melakukan pencarian di lokasi kejadian.

 

 

Menurut Nurhidayat, ombak dan angin di lokasi kejadian cukup menghambat proses pencarian."Tinggi gelombang saat ini capai 3,5 meter. Ini kendala SAR di lapangan," ujarnya.

 

 

Saat ini ada 1 kapal SAR dari Tanjungpinang dan 1 kapal Patkamla Lanal Batam dibantu sejumlah nelayan setempat masih mencari korban tenggelam di TKP. "Belum ada ABK yang ditemukan hingga siang ini. Tapi pencarian masih terus dilakukan," katanya.

 

Da juga mengatakan dua unit Patkamla akan dikerahkan ke TKP untuk membantu proses pencarian.

Saat ini aparat keamanan belum bersedia mengungkap siapa pemilik kapal semen itu dan nama perusahaan semennya. Namun, jika melihat dari lokasi kejadian dan asal pelabuhan yaitu Terminal CPO Kabil maka besar kemungkinan kapal semen naas itu mengangkut semen Bosowo milik Aksa Mahmud yang memang memiliki pabrik pengolahan di Kabil - Batam.(mmh)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...