Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INDUSTRI KREATIF: Kemenperin Siap Menjadi Inisiator

Recommended Posts

BANDUNG--Kementerian Perindustrian menginginkan semua kementerian yang memegang tanggung jawab atas industri kreatif duduk bersama mengembangkan industri unggulan tersebut.

 

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian C. Triharso mengatakan ada sekitar 8-9 kementerian yang terlibat dalam industri kreatif.

 

"Kami [Kemenperin] menjadi inisiator dalam kolaborasi ini," ujarnya di sela acara Industry Creative Festival (Increfest) 2012 di Bandung Kamis (5/7/2012).

 

Dia menjelaskan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menjadi lokomotif pengembangan industri kreatif, dan kementerian lainnya akan mendukungnya agar sektor itu berdaya saing tinggi.

 

"Anggaran di Kemenparekraf yang dapat digunakan untuk pengembangan industri kreatif cukup banyak. Kalau anggaran kami [Kemenperin] masih terbatas," tambahnya.

 

Dia menyebutkan pada 2015 60% penduduk Indonesia adalah pemuda. Untuk memecahkan permasalahan lapangan pekerjaan yang akan muncul, salah satunya adalah pengembangan industri kreatif.

 

Menurutnya, karya anak bangsa belum dihargai di negeri sendiri. "Kita akan mampu sejajar dengan negara lain jika negara mampu menghargai karya bangsanya," katanya.

 

Padahal, menurutya, games atau software buatan anak negeri banyak yang telah dipakai oleh negara lain. Kemenperin membantu pelaku industri kreatif bidang konten dalam hal jejaring atau networking.

 

Dia mencontohkan pihaknya selalu menggandeng sejumlah komunitas kecil untuk menggarap beberapa proyek besar. Selain itu, para pelaku industri konten juga diajak untuk mengikuti pameran di luar negeri. "Permasalahan yang sering muncul dalam industri kreatif masih terkait permodalan dan kesempatan. Hal itu harus dipecahkan bersama."

 

Sementara itu, Senior Manager Bank Jabar Banten (BJB) Heru Baharudin menyatakan ada dua hal yang harus dimiliki oleh bidang usaha yang ingin mendapatkan kredit yaitu feasible dan bankable.

 

Menurutnya, kelayakan itu berarti sebuah usaha harus memiliki produk yang layak dipasarkan dan potensi bisnisnya menjanjikan. "Sektor usaha juga harus bankable dan semestinya memiliki jaminan. Banyak solusi terkait agunan."

 

Dia menambahhkan dalam dunia perfilman, bank tidak memiliki ilmu tentang film sehingga sulit diketahui apakah film akan memmperoleh laba atau tidak. Karena itu, lanjutnya, film tersebut bisa dikeluarkan pada momen yang tepat agar bisa sukses. (bas)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...