CARA HAPUS DATA AKUN RIT RINGAN

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan akan melakukan pemeriksaan terhadap pengusaha Hartati Murdaya terkait kasus suap terhadap Bupati Buol, Sulawesi Tengah, menyusul pencegahan yang telah dilakukan pekan lalu.

 

Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan meskipun pemeriksaan akan dilakukan, namun kepastian waktu pemanggilan belum ditentukan. Adapun pencegahan terhadap pengusaha yang menjadi donator kampanye Presiden SBY tersebut dilakukan agar permintaan keterangan terhadap yang bersangkutan mudah dilakukan.

 

“Pencegahan itu berkaitan dengan apabila sewaktu-waktu dimintai keterangan tidak sedang berada di luar negeri. Hartati pasti akan diperiksa, tapi waktunya belum tahu,” ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis hari ini.

 

Sayangnya Johan enggan untuk menjelaskan peranan Hartati dalam suap pemberian uang sebagai pelicin penerbitan izin Hak Guna Usaha untuk perusahaan PT Hardaya Inti Plantation. Dimana lokasinya sudah ditanami kelapa sawit sejak beroperasi tahun 1994 lalu.

 

 

Johan menambahkan pada pekan depan Bupati Buol Amran Batalipo akan diperiksa. Sebagai informasi hingga kini bupati Buol yang melarikan diri di saat penangkapan oleh KPK, belum diketahui keberadaannya.

 

Hartati diketahui dicegah sejak 27 Juni 2012. Selain Hartati, Imigrasi juga menetapkan status cegah terhadap Amran, dan tiga karyawan Hardaya Inti Plantation, yakni Benhard, Siriton, dan Harin.

 

Kasus bermula saat KPK menangkap Ansori, manajer Hardaya Inti Plantation, di Boul, pekan lalu. Dari tangkap tangan itu, KPK menyita uang miliaran rupiah. KPK juga menangkap kolega Ansori, yakni Gondo Sudjoyo, Dedi Kurniawan, serta Sukirman. Mereka diduga bekerja sama menyuap Bupati Amran untuk meloloskan penerbitan hak lahan perkebunan sawit di sana.

 

 

Bupati Amran kabur saat hendak ditangkap bersama Ansori. Meski demikian, Ketua KPK, Abraham Samad telah menegaskan bahwa Amran ditetapkan tersangka. Bupati Amran kabur dengan mobilnya saat hendak ditangkap KPK. (msb)

 

 

 

Sumber