Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BARESKRIM MABES POLRI: Sistem teknologi perbankan jadul, gampang dibobol!

Recommended Posts

JAKARTA: Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mengungkapkan bahwa sistem teknologi informasi industri perbankan ketinggalan zaman sehingga rentan dibobol oleh pelaku kejahatan dunia maya, seperti yang belakangan ini marak terjadi.

 

Kabareskrim Komjen Pol Sutarman menghimbau kalangan perbankan meningkatkan sistem teknologi informasi (IT) sesuai dengan kondisi zaman agar tindak kejahatan terhadap industri perbankan bisa diminimalisir.

 

“Kami peringatkan beberapa waktu lalu bahwa IT [perbankan] kita ketinggalan. Ini harus ditingkatkan oleh kalangan industri perbankan,” ujarnya di sela-sela penandatangan nota kerja sama dengan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko, hari ini.

 

Dia mencontohkan rentannya sistem IT perbanan terlihat pada kasus pembobolan dana nasabah di Jambi dengan modus melakukan pembajakan (hacker) rekening nasabah. Kemudian, sambungnya, dana nasabah dipindahkan ke rekening lainnya.

 

Belum lama ini, polisi di Jambi mengagalkan tindak pidana yang membajak rekening nasabah. Modus yang digunakan, tahap awal mentransfer uang sejumlah Rp70 juta dan selanjutnya Rp198 juta ke rekening yang sudah disiapkan. Namun, rencana itu berhasil digagalkan.

 

Dengan adanya kejahatan semacam itu, Sutarman menghimbau agar perbanan melaukan pengamanan secara berlapis agar dana nasabah tidak dibobol hacker.

 

“Kami menghimbau untuk membuat pengaman pintu agar hacker tidak memindahkan dana nasabah. Kalau seseorang bisa seperti ini gimana kacaunya kita,” tegasnya.

 

Dia mencontohkan server salah satu operator telepon seluler, Telkomsel, yang memiliki keamanan berlapis lima masih bisa dibobol hacker. “Jadi memang harus dibuat kemananan yang berkualitas,” tambahnya.

 

Dalam kesempatan itu, Deputi Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Irman Lubis mengatakan bahwa BI selalu meningkatkan kualitas layanan IT industri perbankan.

 

“Kami menyadari memang semakin canggih IT, frond semakin canggih. Oleh karenaitu  kami disamping minta manajemen bank meningkatkan kualitas IT, juga melakukan identifikasi manajemen risiko IT,”tuturnya.

 

Selain itu, tambahnya, BI juga telah mengeluarkan standar teknologi informasi antifraud bagi industri perbankan tahun lalu.  (faa)

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...