HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Asosiasi Mebel dan Kerajinan Tangan Indonesia (Asmindo) menjajaki pengalihan peningkatan penyaluran mebel Indonesia ke sejumlah negara di wilayah Asia Tenggara.

 

 

"Dalam pertemuan pengusaha mebel se-ASEAN di Myanmar, kami membicarakan bagaimana memanfaatkan dinamika pasar di sejumlah negara ASEAN dan data penjualan mebel menunjukan pasar di antara negara ASEAN ternyata saling mengisi," kata Ketua Asmindo  Ambar Tjahyono di Jakarta, Selasa (3/7/2012).

 

Menurut dia para pengusaha mebel di sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam maupun Indonesia sendiri saling melengkapi pasar yang membutuhkan mebel dari masing-masing negara.

 

 

Dia mengatakan penjualan mebel di seputar ASEAN akan ditingkatkan dengan mendorong pengusaha untuk masuk ke sejumlah negara tersebut.

 

 

Ambar mengaku permintaan mebel di wilayah ASEAN meningkat ketimbang permintaan di pasar Eropa dan Amerika Serikat yang sedang mengalami krisis ekonomi.

 

 

"Jadi kami coba pasar intra Asean yang kami dorong karena permintaan domestik di wilayah itu naik dibanding ke Eropa atau AS yang turun, seperti pasar Italia dan Spanyol yang juga berantakan sehingga daya beli Eropa terkena imbasnya," jelas dia yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Industri Mebel ASEAN (AFIC).

 

 

Selain itu guna menghindari gejolak pembelian yang tidak menentu akibat pasar Eropa yang menurun, Ambar menjelaskan, sejumlah pengusaha mebel se-Asia Tenggara akan memperkuat pemasarannya ke China dan India.

 

 

Jumlah ekspor mebel Indonesia ke sejumlah negara ASEAN pada 2011 tercatat sebanyak US$77.328.278  dimana jumlah ekspor terbesar pertama ke Malaysia, kemudian Singapura pada posisi kedua dan Vietnam pada posisi ketiga.

 

Adapun data sejak Januari hingga Februari 2012, total ekspor mebel Indonesia ke sejumlah negara ASEAN tercatat sebesar US$11.301.202 .

 

 

Untuk total ekspor mebel Indonesia ke Amerika Serikat pada periode Januari hingga Februari 2012 sebesar US$100.682.049. (Antara/msb)

 

 

 

 

 

 

Sumber