Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI JATENG: Inflasi Juni 0,67%

Recommended Posts

SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah pada Juni 2012 mengalami inflasi 0,67% dengan indeks harga konsumen 129,34 poin atau lebih tinggi dibanding Mei yang tercatat 0,37% dengan IHK 128,48 poin.

 

 

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Jam Jam Zamachsyari mengatakan inflasi Juni ini dipicu oleh musim liburan sekolah yang jatuh pada pertengahan bulan lalu..

 

“Berdasarkan catatatan kami, angka tersebut merupakan inflasi paling tinggi selama semester pertama tahun ini, karena selama Januari-Mei inflasi Jateng tidak ada yang pernah mencapai 0,5%,” kata Jam Jam, Senin (2/7)

 

Zamachsyari mengatakan melonjaknya laju inflasi pada Juni tersebut sesuai dengan  prediksi berbagai pihak bahwa tekanan inflasi Juni akan semakin nyata dibandingkan bulan sebelumnya.

 

“Musim liburan sekolah menjadi salah satu faktor pemicu inflasi di Jateng, selain  kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti cabe merah, bawang putih, daging ayam ras, dan gula pasir, serta kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman dan rokok,” ujarnya.

 

Tercatat kenaikan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,64%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,75%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,60%, kelompok sandang mengalami kenaikan sebesar 0,28% dan kelompok kesehatan juga naik sebesar 0,34%.

 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) sudah memperkirakan inflasi Juni akan lebih tinggi, lantaran beberapa pemicu yang datangnya bersamaan, seperti naiknya harga berbagai komoditas dan tahun ajaran baru sekolah, serta Ramadhan dan Lebaran.

 

Ketua Tim Pemantauan dan Pengendalian Harga (TPPH) Jateng, Sri Puryono mengatakan

 

menjelang datangnya Bulan Ramadhan inflasi memang cenderung meningkat dikarenakan harga berbagai komoditas biasanya akan mengalami kenaikan yang signifikan.

 

“Juni saja kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa di Jateng sudah

mulai terlihat. Dan dari hasil pemantauan TPPH, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya  gula pasir, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih,” ujarnya.

 

Menurutnya, pemerintah kabupaten/kota dan instansi terkait perlu mengantisipasi lonjakan harga berbagai komoditas yang bisa menimbulkan gejolak pasar. Selain itu, lanjutnya juga harus menjaga stok barang, serta kelancaran distribusi agar pasokan tidak ada kendala yang dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan. (msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...