Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

Oposisi Suriah Diminta Bersatu

Recommended Posts

KAIRO: Liga Arab meminta oposisi Suriah untuk bersatu dalam pertemuan di Kairo yang mengagendakan rencana baru internasional untuk pemerintahan transisi. Sementara Rusia akan bertemu dua kelompok oposisi utama Suriah dan utusan PBB, Kofi Annan, akhir bulan ini.

 

 

Sekjen Liga Arab, Nabil Elaraby mengundang hampir 250 anggota oposisi Suriah untuk bertemu di Kairo, Mesir, Senin (2/7), dalam upaya menyatukan kelompok-kelompok berbeda itu dalam satu suara. Ini adalah kali pertama Liga Arab menjadi tuan rumah bagi pertemuan oposisi Suriah.

 

 

Menurut Elaraby, kelompok-kelompok oposisi Suriah tidak seharusnya melewatkan kesempatan untuk bersatu tersebut. “Rakyat Suraih lebih berharga dibandingkan faksi-faksi yang berselisih mana pun,” imbuhnya seperti dilansir yahoonews.

 

 

Dari Moskow dilaporkan, Rusia berniat bertemu kelompok-kelompok oposisi dan Annan untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah. Wakil Menlu Rusia, Mikhail Bogdanov, dikutip Kantor Berita RIA Novosti, mengatakan, pemimpin oposisi Suriah, Michel Kilo, akan tiba di Moskow akhir pekan ini.

 

 

Selain Kilo, ketua kelompok oposisi lain yang telah menyanggupi undangan Moskow menurut Bogdanov adalah Abdulbaset Sieda, ketua baru Dewan Nasional Suriah (SNC), yang akan berkunjung ke Rusia pada 10 Juli. Seorang diplomat Rusia yang tak bersedia disebut identitasnya mengatakan, Annan diharapkan berada di Moskow pada pertengahan Juli.

 

 

“Pembicaraan ini penting karena kami harus melakukan yang terbaik untuk melaksanakan rencana Kofi Annan dan keputusan pada konferensi Jenewa,” ujar Bogdanov. Rusia merupakan sekutu terpenting Suriah dan dikenal sebagai pendukung sekaligus pemasok senjata bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

 

 

Upaya diplomatik dunia untuk membujuk Rusia agar mendukung rencana untuk mengakhiri kekuasaan lebih dari empat dekade keluarga Assad telah menemui jalan buntu. Upaya keras Moskow untuk mempertahankan sekutu terakhirnya yang tersisa di Timur Tengah tersebut telah bertentangan dengan upaya Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lain untuk mengganti rezim Assad dengan pemerintahan demokratis.

 

 

Pemberontakan Suriah telah menewaskan sekitar 14.000 orang sejak dimulai pada MAret 2011, menjadikan negara itu salah satu wilayah dunia yang palting tidak stabil. Pengamat PBB telah menyatakan kekerasan Suriah meningkat secara signifikan dalam dua bulan terakhir.

 

 

Kekerasan di Suriah juga membayangi pembahasan regulasi pasar senjata dunia oleh delegasi dari seluruh dunia di New York, AS, yang dimulai Senin. Berdasarkan kampanye pengawasan senjata dunia, satu orang meninggal setiap menitnya akibat kekerasan senjata di seluruh dunia.

 

 

Kondisi ini memerlukan konvensi untuk mencegah perdagangan senjata secara sah di daerah konflik yang bisa memicu perang dan kekejaman. Sebagian besar negara anggota PBB mendukung adanya perjanjian yang kuat untuk permasalahan ini.

 

 

“Di Suriah, Sudan dan Danau Besar Afrika, dunia sekali lagi menjadi saksi atas korban manusia yang mengerikan dari perdagangan senjata yang sembrono dan terlalu rahasia,” ujar Brian Wood, ketua pengawasan senjata dan HAM internasional dari Amnesti Internasional. (Niken Ari Purwanti/Reuters/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...