Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURAKARTA: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk memperkuat program pemberdayaan masyarakat yang disebut Daya, karena terbukti memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja penyaluran kredit.

 

David Freddynanto, Daya Head Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), mengatakan program Daya merupakan wujud dari pengembangan model bisnis perseroan yang mengintegrasikan bisnis penyaluran kredit dan pemberdayaan masyarakat.

 

"Kami yakin bahwa keterlibatan perseroan dalam membangun lingkungan nasabah akan berdampak pertumbuhan kapasitas nasabah sekaligus juga meningkatkan kinerja BTPN," ujarnya tadi malam Jumat (29/6)

 

Program Daya BTPN bertumpu pada tiga pilar, yakni Daya Sehat Sejahtera yang menyediakan informasi, konsultasi dan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan Daya Tumbuh Usaha yang merupakan sentra informasi tumbuh usaha, pelatihan wirausaha dan micro business franchise.

 

Adapun pilar ketiga adalah Daya Tumbuh Komunitas yang merupakan program adopsi komunitas untuk peningkatan keterampilan, keberhasilan usaha dan kesehatan.

 

Dalam Daya Tumbuh Usaha perseroan melakukan pengembangan usaha mikro dan kecil dengan salah satu modul Bang Handal, yang berisi materi pengelolaan keuangan. Program ini diselenggarakan secara rutin oleh perseroan dengan menghadirkan para trainer yang merupakan karyawan perseroan.

 

David menjabarkan pada akhir triwulan I penerima manfaat Daya mencapai lebih dari 840.000 nasabah yang terdiri atas pensiunan, pelaku usaha mikro dan kecil serta komunitas prasejahtera produktif.

 

"Pada tahun lalu program Daya bisa menghimpun 900.000 nasabah dan pada tahun ini kami berharap bisa meningkat hingga 1 juta nasabah," ujarnya.

 

Arief Harris, Direktur Mikro BTPN, menegaskan program Daya bukanlah kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan suatu bisnis model perseroan dalam mendukung penyaluran pembiayaan.

 

Untuk itu, lanjutnya, sumber dana dalam program Daya dialokasi perseroan dari biaya operasional. Setiap tahun program Daya menghabiskan 3%--5% dari total beban operasional sebesar Rp2,5 triliun, atau sekitar Rp75 miliar--Rp125 miliar. (faa)

 

 

 

Sumber