Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PASAR KONSTRUKSI: Pemerintah ingin 'kuasai' pasar di ASEAN

Recommended Posts

JAKARTA-- Pemerintah menargetkan dapat merebut kapitalisasi sebagian besar pasar konstruksi di lima negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam, yang diperkirakan mencapai US$14,7 miliar atau setara Rp 140 triliun sepanjang kuartal I 2012.

 

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Goeritno mengatakan meski pasarnya besar, mereka belum dapat memastikan berapa persen kontraktor lokal bisa masuk kesana.

 

Dia mengatakan selain kelima negara tersebut, pemerintah juga membidik pasar konstruksi Timor Leste, dengan kapitalisasi US$ 2,8 miliar atau setara Rp 26,5 triliun sepanjang 2011-2015.

 

Selain pasarnya besar, dari sisi aspek geografis maupun sosial  juga memudahkan pelaku jasa konstruksi nasional untuk memasuki pasar tersebut.

 

“Rencana masuknya kontraktor nasional ke pasar Asia Tenggara akan didukung beberapa kesepakatan internasional negara-negara anggota ASEAN. Di antaranya kesepakatan liberalisasi perdagangan dalam ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) pada 2015," ujarnya di Jakarta (27/06/2012).

 

Kesepakatan itu, katanya, mendukung kesepakatan sebelumnya antara Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dengan Kementerian Infrastruktur Pemerintah Timor Leste yang ditandatangani pada Maret 2011.

 

Meliputi penyediaan kontraktor, tenaga ahli, pelatihan, informasi, maupun teknologi untuk pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan, air dan sanitasi, serta perumahan dan pemukiman di Timor Leste.

 

Sementara utu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste Eddy Setiabudhi mengatakan Timor Leste memang masih terbatas terkait kapasitas kelembagaan maupun keahlian dan teknologi terapan dalam pembangunan infrastruktur. Padahal kemampuan anggaran pemerintah negara tersebut untuk membiayai pembangunan cenderung meningkat.

 

“Karena itu, potensi badan usaha asing masuk sangat besar. Apalagi Timor Leste merupakan least developed country yang tidak mempunyai hutang luar negeri,” kata Eddy.

 

Kendalanya, katanta, peraturan dan kapasitas lembaga peradilan, serta akses transportasi dan komunikasi yang kurang menunjang.

 

Dia menilai, meskipun masih berkembang, pasar konstruksi Timor Leste sendiri telah menjadi incaran pelaku-pelaku jasa di sektor tersebut dari berbagai negara. Indonesia, misalnya, menguasai sekitar 40% jumlah badan usaha asing yang ada di negara itu.

 

Kontraktor Indonesia yang berkiprah di negara tersebut di antaranya PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK).

 

Bahkan di lembaga pengawasan dan evaluasi tender proyek pembangunan yang dibiayai APBN mereka, yaitu National Development Agency (NDA), sebagian besar ahli bidang infrastrukturnya berasal dari Indonesia? (msb)

 

BACA JUGA:

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...